Sunday, July 29, 2007

Ulang Tahun Tuo Pek Kong

Sebuah ruangan serba merah. Begitu pun dengan lampion, kertas, dan lilin. Asap hio mengepul dengan aroma khas. Puluhan lilin dinyalakan. Cahaya lilin memendar mencari celah di antara kepul asap.

Sepasang patung mengisi altar. Usia patung, sekira dengan berdirinya bangunan. 139 tahun lalu. Patung perempuan bernama Pek Ma. Patung lelaki, Pek Kong.


Beragam buah, daging, jeruk, daging dan kertas uang, menumpuk di atas nampan. Semua mewujud dalam sesaji dan persembahan.

Puluhan orang berkumpul. Dengan tangan tertangkup dan wajah menengadah, sebuah doa dipanjatkan. Ada harapan dan permintaan. Memohon keselamatan menjalani hidup dan petunjuk berusaha.

Bagi yang punya cukup uang, seekor binatang dipersembahkan. Ketika daging terbagi, mereka percaya, kemurahan rejeki bakal mengikuti.

Pada jamuan makan malam, semua berbagi menikmati hidangan. Ada kebersamaan. Ada semangat baru terpancar. Bagi hidup dan jalan kedepan.


Fotografer : Lukas B. Wijanarko
Teks : Muhlis Suhaeri

Edisi cetak ada di Borneo Tribune, 29 Juli 2007

No comments :