Ketika kerusakan lingkungan kian meruyak. Menghancurkan berbagai lingkup kehidupan. Mesti ada tindakan. Harus ada yang bicara. Ada yang melakukan kampanye. Apapun caranya.
Salah satunya dengan pemilihan Duta Lingkungan Hidup. Perempuan semua memang. Karenanya, sedap untuk dipandang mata. Namun, bukan itu tujuannya.
Pemilihan Duta Lingkungan Hidup, tak bertujuan menampilkan kemolekan raga. Namun, isi kepala dan kampanye mengenai lingkungan hidup, menjadi tujuan utama.
Ketika kerusakan lingkungan kian meruyak. Menghancurkan berbagai lingkup kehidupan. Mesti ada tindakan. Harus ada yang bicara. Ada yang melakukan kampanye. Apapun caranya.
Salah satunya dengan pemilihan Duta Lingkungan Hidup. Perempuan semua memang. Karenanya, sedap untuk dipandang mata. Namun, bukan itu tujuannya.
Karenanya, peserta diminta memaparkan berbagai isu lingkungan hidup di daerahnya.
Diberi pengetahuan mengenai isu-isu lingkungan terkini. Dibawa mengunjungi tempat pembuangan akhir (TPA). Melakukan audiensi ke kantor gubernur. Ke DPRD Propinsi.
Semua dilakukan untuk membuka wacana. Memberi wawasan tentang tugas yang bakal diembannya, kelak.
Ada pengalaman. Ada antusias terpancar. Ada kelelahan.
Semua menjadi satu. Dalam jenjang tujuan dan pencapaian. Duta Lingkungan Hidup.
Fotografer : Lukas B. Wijanarko
Teks : Muhlis Suhaeri
Edisi Cetak ada di Borneo Tribune, 22 Juli 2007
Sunday, July 22, 2007
Duta Lingkungan Hidup
Posted by Muhlis Suhaeri at 1:47 AM
Labels: Essai Foto
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment