Borneo Tribune, Pontianak
Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala, pada Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata, Heri Untoro Dradjat, menyatakan diselenggarakannya kegiatan "Arung Sejarah Bahari" atau AJARI II, guna menimbulkan kecintaan bahari pada generasi muda Indonesia.
"Mereka yang akan memiliki warisan budaya ini. Di balik wisata ini terdapat nilai kepahlawanan dan solidaritas yang mesti mereka ketahui," kata Heri Untoro Dradjat seusai menghadiri Pembukaan AJARI II di Balai Petitih, kantor Gubernur Kalimantan Barat, Senin.
Menurutnya, peserta AJARI II yang terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Indonesia dapat memetik pengalaman berharga dari kegiatan tersebut. Mereka dapat menginformasikan kepada siapa saja mengenai apa yang telah disaksikan dari perjalanan bahari itu.
Mengenai dipilihnya Kota Pontianak, Ketapang dan Sukadana menjadi lokasi AJARI II, menurutnya, karena daerah tersebut merupakan Zamrud Khatulistiwa. Wilayah itu dikenal sejak abad ke-13 dan memiliki banyak peninggalan sejarah.
Sungai-sungai yang ada dahulu merupakan jalur komunikasi, budaya dan perdagangan. Terdapat hubungan yang kuat antara pedalaman Kalbar dengan dunia luar. Dan jika diamati saat ini, jalur perdagangan sudah terbuka luas.
Ia menyesalkan banyak mahasiswa Indonesia tidak mengetahui hal itu dan lebih banyak mengenal Singapura daripada kekayaan negara sendiri. "Dari kegiatan itu mereka tidak hanya akan mengetahui peninggalan, tetapi banyak nilai penting yang dapat digali, yakni kebersamaan, solidaritas dan harmoni," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Heri Untoro Dradjat juga mengkhawatirkan telah berkurangnya "spirit of community" yang dimiliki bangsa Indonesia. Malaysia menggunakan slogan itu dalam promosi wisatanya. "Padahal semangat gotong royong itu merupakan bentuk kepribadian bangsa kita," jelasnya.
Kepada peserta AJARI II, ia berpesan agar sekembalinya dari kegiatan tersebut dapat menyampaikan informasi yang mereka peroleh kepada teman-temannya. "Informasikan bahwa Indonesia sangat kaya dan punya jalur perdagangan yang luas. Sehingga akan banyak generasi muda yang lebih mencintai negerinya karena ada potensi itu," katanya.
Ia juga berharap agar peserta AJARI II membentuk jaringan yang dapat melestarikan sejarah yang dimiliki bangsanya.
Sementara Ketua Panitia AJARI II, Triana Wulandari menyatakan kegiatan itu berlangsung pada 15-19 Juli dan diikuti 75 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi. Terdapat pula 45 pejabat dan narasumber dari Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Pontianak, dan Universitas Tanjungpura.
Perjalanan AJARI II akan dimulai dari Kota Pontianak, mengunjungi sejumlah tempat bersejarah yang berada di daratan, seperti tugu Khatulistiwa, Makam Pendiri Kota Pontianak di Batu Layang, Masjid Jami`, klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta dan Pelabuhan Sheng Hie. Perjalanan kemudian berlanjut menggunakan kapal cepat Polymega guna melanjutkan perjalanan menuju Kota Ketapang dan Sukadana.
Selama kegiatan tersebut, peserta juga mengikuti lomba penulisan karya ilmiah tentang sejarah dan pemenangnya akan mendapatkan beasiswa dengan nilai total Rp18 juta. Membuat poster sejarah maritim yang mewujudkan semangat negara kesatuan RI, pemilihan ratu dan raja Bahari yang memahami segala aspek kebaharian Indonesia dan mengikuti kuis mengenai geografi Indonesia, termasuk pengetahuan tentang pulau besar dan kecil, pengenalan wilayah dalam bentuk peta dan gambar.Antara□
Edisi cetak ada di Borneo Tribune 17 Juli 2007
Foto Lukas B. Wijanarko
Tuesday, July 17, 2007
Ajari II untuk Menimbulkan Kecintaan Bahari Pada Generasi Muda
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment