Saturday, June 9, 2007

*Pontianak Plus: Kelompok Dampingan Sebaya

Oleh: Muhlis Suhaeri

Merebaknya virus HIV/AIDS seharusnya disikapi dengan baik. Tidak perlu ada stigma, hujatan, atau pengucilan. Mereka seharusnya dirangkul. Didekati dan diberdayakan. Toh, mereka juga bagian dari kehidupan di sekitar kita.

Terinfeksi virus HIV/AIDS, bukanlah akhir dari segalanya. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Mereka bisa bekerja, berolahraga, atau kegiatan lainnya.


Perasaan senasib melahirkan kebersamaan. Kepedulian. Semangat saling berbagi dan persaudaraan. Begitu pun dengan para ODHA di Pontianak. Ketika tubuh mulai terinfeksi virus HIV/AIDS, rasa dan perasaan senasib itu pun muncul.

Mereka mengorganisir diri. Menghimpun diri dan bergabung dalam satu wadah atau organisasi. Namanya, Pontianak Plus (PP) Support.

Kelompok dukungan ini, berawal ketika Yayasan Spiritia, Jakarta, membuat suatu pelatihan dan program penguatan di Pontianak. Spiritia bertemu dan berbagi pengalaman tentang HIV/AIDS dengan para mantan pecandu narkoba, dokter, perawat, dan orang-orang yang peduli dengan masalah HIV/AIDS.

Pontianak Plus dibentuk pada 13 Oktober 2003, di Pontianak. Awalnya, pembentukan itu dilatarbelakangi, makin banyaknya kasus HIV/AIDS di Kalimantan Barat. Terdorong rasa peduli, menangani, dan membuat jejaring dalam penanganan itulah, mereka membentuk yayasan ini. Tujuannya, ingin saling berbagi pengalaman.

“Awalnya, ada komitmen pribadi dan yang lain, untuk berbagi pengalaman dan perasaan,” kata Hermia Fardin, biasa dipanggil Mia. Ia ketua Pontianak Plus.

Pontianak Plus merupakan kelompok dukungan sebaya ODHA. Dengan Pontianak Plus, mereka punya visi untuk menghapus stigma, diskriminasi, dan menghilangkan rasa takut masyarakat terhadap ODHA.

Stigma dan diskriminasi muncul, ketika masyarakat tidak tahu, apa itu HIV/AIDS. Bagaimana cara penularannya dan pencegahannya. Ketidaktahuan itulah yang membuat masyarakat menjauhi ODHA.

Dalam kegiatannya, Pontianak Plus selalu ingin memberdayakan ODHA. Meski telah terinfeksi virus HIV/AIDS, mereka masih bisa melakukan berbagai aktivitas. Pontianak Plus punya kepedulian pada ODHA, supaya mereka lebih semangat menjalani hidup.

Munculnya sikap masyarakat yang memberikan stigma atau diskriminasi, tak bisa disalahkan sepenuhnya. Kurangnya sosialisasi tentang permasalahan HIV/AIDS, juga jadi penyebab. Oleh sebab itulah, Pontianak Plus, juga membuat berbagai program dan informasi kepada masyarakat, tentang HIV/AIDS. Bentuk kegiatan ini dilakukan dengan pembuatan berbagai booklet, poster, dan buku saku mengenai HIV/AIDS.

Di Pontianak Plus, mereka giat memberi pelatihan, peningkatan keterampilan dan pengetahuan. Peningkatan keterampilan dalam hal ini, berupa berbagai pengetahuan teknis mengenai, cara menangani ODHA, pengobatan, dan lainnya.

Tak hanya itu, Pontianak Plus memberi dukungan dan pelayanan kepada ODHA dengan cara, memberikan akses informasi dan rujukan tentang pengobatan. Hal ini penting, karena ODHA maupun keluarganya, perlu tahu bagaimana mereka menangani permasalahan itu.

Pada perkembangannya, Pontianak Plus membentuk Yayasan Lembaga Kemanusiaan Pontianak Plus. Dengan terbentuknya yayasan itu, mereka berharap dapat memperkuat program di Pontianak Plus. Karena ada program, bagaimana Pontianak Plus kedepannya, bisa menjadi payung bagi kelompok dukungan sebaya di Kalimantan Barat.

Sekarang ini, Pontianak Plus punya kelompok dukungan sebaya di Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Pemangkat, Kota Singkawang.

Selain melakukan pendampingan pada ODHA, Pontianak Plus juga melakukan berbagai pendampingan kepada kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS. Mereka ini adalah, pengguna narkoba jarum suntik (IDU), perempuan pekerja seks (WPS), pelanggan WPS, homoseksual, dan orang yang hidup dengan HIV/AIDS (OHIDA). OHIDA dalam hal ini adalah, keluarga serumah yang tinggal dengan orang yang terinveksi HIV/AIDS.

Menurut Mia, Pontianak Plus merupakan kelompok payung yang melayani kelompok dukungan sebaya di seluruh Kalimantan Barat. “Dengan Pontianak Plus, kita bisa melakukan berbagai penjangkauan ke berbagai daerah,” kata Mia.□


Foto dokumen Mia
Edisi Cetak, Harian Borneo Tribune, 9 Juni 2007

No comments :