Ketika detik-detik penentuan itu mesti ditunggu. Segala perasaan seakan tertahan. Ada harapan, juga kecemasan. Ketika pengumuman itu didengar.
Dan hasil pun didapatkan. Semua seakan tertumpah.
Ada rasa haru. Sedih. Gembira. Semua campur aduk dalam satu momen. Kegembiraan pun dihelat. Aksi corat-coret pun, menanda pada baju. Rambut. Sepatu dan berbagai atribut. Yang mereka kenakan semasa sekolah.
Namun, pada saat yang sama. Sekelompok anak SMU, tak bergabung dalam iringan pesta corat-coret dan pawai keliling itu. Mereka tak sanggup melaksanakan. Sekolah mengumumkan, mereka tak lulus.
Kekesalan ditumpahkan. Mereka mencegat iring-iringan yang merayakan kelulusan.
Dan, terjadilah bentrokan. Perkelahian jalanan mewarnai pengumuman itu.
Begitulah.
Hari ini, seluruh anak SMU di Indonesia, menutup rapat masa tiga tahun mereka berbaju abu-abu. Atau, memulai tahun ajaran baru dengan seragam sama. Yang tak sempat dicorat-coret, karena kondisi tak mensyaratkan, ia melakukannya.
Fotografer : Lukas B. Wijanarko
Teks : Muhlis Suhaeri
Edisi Cetak ada di Borneo Tribune, 17 Juni 2007
Sunday, June 17, 2007
Corat-coret
Posted by Muhlis Suhaeri at 11:24 AM
Labels: Essai Foto
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment