Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak
Dalam deretan batang yang sejajar dan segaris,
puluhan batang Singkong, berderet menapak langit.
Coba menyapa zaman yang terus berkembang cepat,
ligat dan tak ada kompromi.
Singkong memiliki nilai ekonomis,
Batang, daun, dan umbinya. Semua bisa digunakan.
Ia memberi hidup, bagi yang memelihara dan merawatnya.
Ia menghasilkan pundi-pundi, bagi ketelatenan yang telah dilakukan.
Singkong tak hanya makanan.
Ia juga simbol,
bagi zaman yang terus bergerak...
Simbol yang satire,
bagi kehidupan yang dianggap papa.
Tak heran,
penggambaran ideal bagi sebuah ketertinggalan,
adalah, Zaman Singkong.
Ada Singkong, ada Keju
Manusia hidup, harus maju....
Foto : Yusriadi
Teks : Muhlis Suhaeri
Edisi cetak di Borneo Tribune, 11 Januari 2008
Sunday, January 11, 2009
Zaman (Singkong) Bergerak
Posted by Muhlis Suhaeri at 7:35 PM
Labels: Essai Foto
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment