Sunday, October 4, 2009

Tungku Naga

Muhllis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak
Sebuah tungku menghampar. Puluhan meter panjangnya.
Memanjang laksana naga. Siap memanggang dan mengeraskan,
semua yang bakal masuk. Menjadikannya liat dan keras.

Munculkan produk menawan dan mempesona,
bagi setiap mata yang memandang dan menjadikannya,
peranti pemercantik ruang dan tempat pribadi.
Menjadikannya keindahan yang mematri, bagi setiap mata yang memandang.


Tapi, tungku dan keramik naga itu mulai melemah.
Kurang mendapat tempat dalam pemasarannya.
Tersisih dengan barang sama dan murah yang makin menggempur.

Kini, semua mata harus mulai melihat,
pada geliat naga yang mulai lemah dan kurang tenaga.
Menyelamatkannya dari segala bala dan kehilangan arti keindahan,
Sang Tungku dan Keramik Naga.

Teks dan Foto: Muhlis Suhaeri
edisi cetak ada di Borneo Tribune edisi 4 Oktober 2009

No comments :