Sunday, February 1, 2009

Bank Kalbar Tetap Jaya Ditengah Krisis Global

Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak

Bank Kalbar tetap jaya ditengah krisis keuangan global yang sedang terjadi. Krisis belum berpengaruh secara signifikan pada kondisi Bank Kalbar. Jamaluddin Malik, Direktur Utama Bank Kalbar menyatakan di Pontianak, saat memberikan sambutan pada penarikan undian dan pembukaan kantor cabang Flamboyan Bank Kalbar, Sabtu (31/1).

Kemampuan Bank Kalbar melaju ditengah krisis, karena Bank Kalbar belum menjadi bank devisa. Sehingga keseluruhan aset dalam bentuk uang rupaih. Bank Kalbar tidak memiliki portofolio derivatif. Karenanya, kondisi likuiditas dan tingkat kesehatan Bank Kalbar, masih tergolong sehat dengan ratio CAR sebesar 19,65 dan NPL sebesar 0,12 persen.


Hingga 2008, jumlah nasabah Bank Kalbar sebanyak 200.402. Uang yang bisa dihimpun sebesar Rp1,392 triliun. Padahal, pada 2007, jumlah nasabah hanya 160.911. Dari jumlah itu, bisa dikumpulkan uang sebesar Rp1,185 triliun. Artinya, ada peningkatan nasabah sebesar 39.491, dan peningkatan nominal sebesar Rp207 miliar.

Nasabah dipermudah dengan adanya 51 jaringan kantor cabang di seluruh Kalbar. Semua jaringan kantor telah terhubung sehingga memudahkan dalam bertransaksi bagi nasabah.

Oleh karena itu, ia mengajak nasabah untuk menyimpan uangnya di Bank Kalbar. Ia berkata, ada keuntungan lain, bila menabung di Bank Kalbar. “Para nasabah memperoleh bunga atau jasa yang cukup bersaing, dibanding bank lain,” katanya.

Selain itu, nasabah tidak perlu kuatir, karena uang nasabah dijamin oleh sebuah lembaga penjamin simpanan (LPS). Bahkan, transaksi dengan jumlah tertentu, ada layanan jemput bola. Artinya, Bank Kalbar yang bakal mendatangi nasabah.

Kemudahan lainnya, para nasabah bisa bertransaksi di mana saja. Ada 16.000 ATM dengan logo ATM Bersama. Nasabah juga diberi kemudahan dengan adanya fitur BPD online. Ini produk bersama BPD seluruh Indonesia. Sehingga sesama BPD sudah terhubung secara online.

Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya, pada kesempatan yang sama mengungkapkan, keberhasilan yang diraih tak lepas dari kerja keras dan upaya semua pihak. Baik itu pemegang saham, pengurus bank, nasabah maupun jajaran PT Bank Kalbar.

Ia memberikan apresiasi, sekaligus mengingatkan seluruh jajaran Bank Kalbar. “Keberhasilan tersebut harus diikuti dengan peningkatan pelayanan kepada para nasabah, serta menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat,” kata Christiandy.

Menanggapi belum adanya dampak krisis global pada Bank Kalbar, Christiandy mengingatkan agar jajaran Bank Kalbar tetap waspada. Pasalnya, pelan tapi pasti, beberapa negara sudah mulai terkena imbas dari krisis tersebut.

Karenanya, dia memberikan cara menghadapi krisis yang sedang terjadi. Pertama, ada rencana pendapatan dan belanja. Masyarakat hendaknya tidak mudah mengeluarkan uang untuk belanja. Kedua, sadar sedini sedari awal, melakukan penghematan dan hemat dalam pengeluaran. Ketiga, menggalakkan gerakan menabung. Terutama dengan investasi pada sesuatu yang tidak mudah goncang pada perubahan kebijakan moneter.

Kekuatan Bank Kalbar melaju ditengah krisis, tak lepas dari berbagai pembenahan yang dilakukan secara internal terhadap berbagai elemen yang mendukung. Business Review edisi Januari, dalam laporannya menulis, Bank Kalbar mendapatkan beberapa penghargaan dalam BUMD Award 2008. Ada enam kategori dinilai. Setidaknya, empat kategori berhasil diraih Bank Kalbar. Seperti, peringkat 2, dari segi sumber daya manusia (SDM). Peringkat ke 4, BUMD terbaik. Peringkat ke 4, pemasaran terbaik. Peringkat 13, keuangan terbaik.

Padahal, award tersebut diikuti 1500 BUMD. Setelah diseleksi menjadi 600 BUMD. Setelah diciutkan lagi, tinggal 30. Dari angka itu, hanya 22 yang menonjol dan masuk nominasi. Wah, selamat deh...

Edisi cetak ada di Borneo Tribune, 1 Februari 2009

No comments :