Resume “Siege and Storm”
Judul buku: Siege and Storm
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Pengarang: Leigh Bardugo
Tahun terbit: 2020
Tebal: 468 halaman
Merupakan buku kedua dari trilogi Shadow
& Bone karya Leigh Bardugo. Berlanjut dari buku sebelumnya, Alina dan Mal
yang berhasil melarikan diri dari Sang Kelam pun bersembunyi dan menyatu dengan
masyarakat daerah Novyi Zem.
Namun ketika mereka mulai beradaptasi,
Sang Kelam kembali menemukan mereka dan membawa keduanya kembali ke istana. la
kembali berlipat-lipat lebih kuat dari sebelumnya. Kali ini ia dapat membuat
pasukannya sendiri yang sulit dikalahkan. Namun Alina sadar, Sang Kelam akan
melemah selama menggunakan kekuatannya tersebut.
Dalam perjalanan menuju istana, Sang
Kelam memerintah Mal untuk mencari Naga Es. Makhluk mitos yang hanya
diceritakan di dongeng-dongeng. Sang Kelam percaya, ia bisa membuat penguat
kedua untuk Alina menggunakan sisik sang naga.
"Aku ingin kau memburu pecut
laut."
"Kau mencari naga?"
"Naga Es. Rusalye."
Rusalye. Dalam cerita-cerita, pecut laut
adalah pangeran yang dikutuk, dipaksa mewujud sebagai naga laut dan menjaga
perairan Jalur Belulang yang membekukan.
Sulit dipercaya, namun Mal berhasil
melacak Naga Es. Ketika sang naga telah tertangkap, Sturmhond, sang kapten kapal,
melancarkan kudeta dan menyelamatkan Alina dan Mal, serta membawa pergi Naga Es
bersamanya.
Sturmhond pun menjelaskan alasannya.
Seseorang telah membayarnya dengan harga yang lebih tinggi dan meminta ia untuk
membawa Alina kembali ke istana. Seseorang tersebut ingin berdiskusi dengan
Alina dan Sturmhond berjanji jika Alina tidak menyukai tawarannya, ia akan
membantu Alina kembali kabur dari istana.
"Pernahkah kau lugas menjawab
pertanyaan?"
"Bagaimana, ya? Ah, itu dia. Aku
berkelit lagi."
Keadaan istana tengah dilanda kekacauan.
Para Grisha dipimpin oleh Sang Kelam, dan aparat mengambil alih tahta kerajaan
untuk sementara, diketahui bahwa raja tengah sakit berat. Alina mempunya dugaan
bahwa Genya yang telah mencelakai raja dan bergabung dengan Sang Kelam.
Dengan penguat kedua yang ia miliki,
Alina kembali ke istana bersama Sturmhond. la menemukan sebuah buku tua
mengenai para Grisha terdahulu, sampai ia menemukan sebuah halaman mengenai
Sankt Ilya.
Sankt Ilya terlukis mengenakan 3
penguat. Kedua penguat telah Alina miliki. Rusa Morozova, Naga Es, dan Burung
Api. Akibat itu, Alina percaya dengan memiliki penguat ketiga, ia akan
mengalahkan Sang Kelam untuk selama-lamanya.
Burung Api bukanlah bagian dari satu
cerita saja, melainkan ribuan. Burung Api berada di jantung tiap mitos Ravka,
sumber inspirasi yang telah melahirkan sekian banyak sandiwara dan balada,
novel dan opera.
Mereka kembali ke istana melewati
Selubung Bayangan. Dengan kekuatannya, Alina menerangi Selubung sehingga kapal
mereka bisa lewat tanpa gangguan. Namun Alina merasakan ada hal aneh yang
terjadi pada dirinya setiap ia menggunakan kekuatan. Dan untuk pertama kalinya,
ia melihat bayangan Sang Kelam tepat di hadapannya seakan-akan ia tengah
berbicara kepadanya.
Akibat itu, kapal mereka hampir saja
terjatuh ke dasar selubung. Setelah menyebrang, para pasukan raja langsung
menghampiri dan menodongkan senjata pada mereka. Di sana, Sturmhond mengaku
mengenai identitas aslinya.
la adalah Nikolai Lantsov. Putra kedua
raja. Nikolai sudah lama tak terlihat oleh orang-orang di sekitar, banyak rumor
yang mengatakan bahwa ia tengah berkelana mencari ilmu dengan berlayar.
"Aku Nikolai Lantsov, Mayor Resimen
Dua Puluh Dua, Serdadu Tentara Raja, Duke Agung Udova, dan putra kedua Paduka
Raja Alexander Ketiga, Penguasa Takhta Elang Ganda, semoga panjang umur dan
masa kekuasaan beliau."
Nikolai memberi tahu Alina bahwa ia
ingin menyelamatkan Ravka dengan Alina sebagai sang ratu. Alina menolak, ia
bersedia membanti Ravka namun tidak dengan menikahi Nikolai.
Alina meminta Nikolai memberikan jabatan
sebagai kepala Grisha, yang sebelumnya dilaksanakan oleh Sang Kelam. Pekerjaan
Alina tidak berjalan dengan cukup baik. Ia terus diganggu oleh aparat dan sekte
yang ia buat dan para pengikutnya mempercayai Alina sebagai seorang Sankta yang
akan menyelamatkan mereka semua.
Ditambah dengan bayangan Sang Kelam yang
terus muncul mengganggu Alina, para Grisha yang tidak ingin mengikuti
perintahnya, serta pertengkarannya dengan Mal yang didasari rasa cemburu.
Suatu hari Alina mengunjungi Baghra
untuk meminta bantuannya dalam menemukan Burung Api. Baghra menolak.
"Kau tidak bisa melanggar prinsip
asasi di dunia ini tanpa membayar ganjarannya. Penguat-penguat itu tak
semestinya ada. Tidak ada Grisha yang boleh memiliki kesaktian sebesar itu.
Saat ini saja, kau sudah berubah. Silahkan cari penguat ketiga, gunakan, dan
kau akan kehilangan dirimu yang seutuhnya, sedikit demi sedikit. Kau
menginginkan bantuanku? Kau ingin tahu mesti melakukan apa? Lupakan burung api.
Lupakan Morozova dan kegilaannya."
Akhirnya Alina memiliki ide bahwa Burung
Api berada di dekat tempat kelahirannya, Dva Stolba. Ia meminta Mal untuk
membantunya dan mereka pun setuju akan rencana itu.
Nikolai mulai membuat kapal lagi jika
sewaktu-waktu mereka harus kabur dalam keadaan darurat. Persiapan untuk melawan
Sang Kelam tengah dilaksanakan.
Sampai di hari ulang tahun Nikolai,
keluarga kerajaan mengadakan makan malam besar. Saudara Nikolai, Vasily, baru
saja kembali dari perjalanan bisnisnya ke Fjerda. Daerah musuh Ravka yang
sangat membenci Grisha.
Vasily mengaku bahwa ia telah membuat
kesepakatan bersama Fjerda. Nikolai yang tidak diberi tahu pun merasa
terkhianati. Di tengah perdebatan, lonceng peringatan berbunyi. Sang Kelam
datang menyerang bersama para monster bayangan.
Vasily terbunuh ketika Nikolai berusaha
menyelamatkan raja dan ratu. Alina dan para Grisha lain terjebak di Istana
Kecil. Ketika mereka telah terdesak, Alina mengaku menyerah. Ia bergabung
dengan Sang Kelam.
"Aku sudah melihat dirimu yang
sejati, dan aku tidak pernah berpaling. Aku takkan pernah berpaling. Bisakah
dia menjanjikan hal yang sama?"
Alina berjanji ia akan patuh namun Sang
Kelam harus membebaskan Grisha yang tersisa dan Mal. Sang Kelam pun setuju.
Sampai Alina menyadari, tak cuma Sang Kelam yang memiliki kendali atas dirinya,
namun ia juga memiliki kendali atas kekuatan Sang Kelam.
Alina segera membuat pasukan bayangan
lebih banyak dan berharap bahwa itu akan membunuh keduanya. Namun semua
dihentikan oleh Mal. Ia membawa Alina dan para Grisha pergi ke terowongan bawah
tanah tempat aparat dan sektenya bersembunyi.
Luka-luka Alina mulai sembuh, namun
rambutnya memutih. Karena letaknya yang di bawah tanah, ia tidak bisa
menggunakan kekuatannya. Hal itu membuatnya merasa lemah. Hari-harinya Alina
berdoa agar bisa keluar dari sana.
"Cahaya tidak mau datang Mal,
kesaktianku lenyap."
Sang Kelam kembali memimpin kerajaan
dengan bantuan para Grisha yang masih setia di bawah perintahnya.
Peresume:
Cori Nariswari Mernissi
No comments :
Post a Comment