Sunday, August 16, 2009

Kabut, Sang Pencabut

Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak
Kabut asap seakan tak mau lepas dari udara
bumi Khatulistiwa

setiap tahun ada dan selalu berulang
menampakkan wajah pucatnya yang makin beringas
menutup wajah-wajah pasrah yang tak mau
menyunggi nasibnya sendiri

manusia seakan tiada nalar lagi menghadapinya
ilmu pengetahuan telah mati dibuatnya
hukum tak lagi menjejakkan kukunya di bumi
dibeli dengan cara borongan oleh
mereka yang punya modal
dan, runtuh seruntuh-runtuhnya……


tak menyisakan harap
pada hidup yang harus direngkuh

Ini akan terus berulang,
Sebab, kita hanya DIAM
Tak pernah lakukan tuntutan-tuntutan!


Teks dan Foto : Muhlis Suhaeri

Edisi cetak ada di Borneo Tribune 16 Agustus 2009


No comments :