Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak
Mencintai produk dalam negeri merupakan suatu keharusan. Bila tidak, bangsa ini tidak akan besar.
Tanpa cinta produk dalam negeri, produk dalam negeri tidak dapat bersaing di pasaran. Cinta produk dalam negeri memberi peluang bagi pelaku usaha untuk memasarkan berbagai produk yang diproduksi.
Membangun perekonomian bangsa, tentu saja dibutuhkan kerja sama semua pihak. Semua harus duduk bersama, untuk saling berbagi dan berdiskusi, sehingga bisa menemukan solusi yang baik, bagi semua.
Pemakaian produk dalam negeri, tentu saja membuat semua produk dalam negeri, dapat tumbuh dan berkembang. Karenanya, perkembangan itu, sanggup meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
Kurangnya kesadaran masyarakat, tentu saja berimbas pada produk dalam negeri. Bila masyarakat tidak bangga produk dalam negeri, kondisi itu bisa mematikan produk lokal.
Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang. Berbagai produk bisa masuk ke pasar Indonesia. Hal ini, tentu saja harus diikuti dengan peningkatan berbagai produk dalam negeri, agar produk itu bisa bersaing di pasaran.
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia, menjadi potensi pasar yang luar biasa besar. Ini bila tidak dikelola dengan baik, akan menjadi ajang bagi masuknya berbagai barang asing. Pada akhirnya, kita hanya menjadi bangsa yeng terjajah, oleh berbagai produk yang bisa beredar, tanpa bisa dibendung.
Pada akhirnya, ini menjadi kewajiban semua warga, untuk saling menjaga dengan mencintai dan merasa bangga dengan produk dalam negeri. Dan, tentu saja, produsen dalam negeri, juga harus meningkatkan kualitas produksinya, sehingga bisa orang bisa bangga dan merasa bangga memilikinya.
Menggunakan produk dalam negeri, sama saja artinya dengan menyelamatkan bangsa Indonesia dan masyrakat, dari berbagai kehancuran ekonomi.
Edisi cetak ada di Borneo Tribune 2 April 2009
Hanny Kardinata, Poster Indonesian Product Campaign, 1987.
Thursday, April 2, 2009
Cintai Produk Dalam Negeri
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment