Resume ‘Claires’
Judul Buku: Claires
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana Sastra
Tahun Terbit: 2018
Tebal: 380 halaman
‘Claires’ adalah buku debut dari penulis Valerie Patkar. Kisah Claire telah diterbitkan sebelumnya di platform online pada tahun 2015, dan diterbitkan menjadi buku fisik di tahun 2018. Berkisah tentang konflik perselingkuhan dari sudut pandang pihak yang melakukannya.
Semua dimulai dari kepergian Kai Deverra, salah satu
pembalap ternama Indonesia. Ia pergi ke sirkuit Silverstone, Inggris. Ia memutuskan
menetap di sana selama 6 bulan, untuk menyiapkan diri mempersiapkan Grand Prix.
Akibat itu, ia harus meninggalkan kekasihnya, Claire, seorang diri di Bali.
Kai sebelumnya telah mengajak Claire untuk ikut serta
dengannya, mengingat mereka harus berpisah selama 6 bulan dan tidak bisa
disebut singkat. Namun, Claire memutuskan untuk tetap tinggal di Bali dengan
alasan, ia harus fokus dengan skripsinya dan membantu sahabatnya, Katrina,
mempersiapkan pameran seni.
Hubungan Claire dan Kai bisa disebut sempurna. Mereka
telah menjalin hubungan bertahun-tahun lamanya. Selama itu tidak pernah terjadi
pertengkaran di antara mereka, hanya perbedaan argumen singkat yang membuat
mereka semakin dekat.
Claire dan Deverra seperti deretan
awan di atas langit. Mereka sama dan itu membuat mereka sempurna.
Namun setiap kepergian Kai, Claire selalu merasa
kesepian. Ketakutan terbesarnya. Sampai ia bertemu Ares Nota. Malam itu ia
menemani Katrina menghadiri ulang tahun temannya di salah satu club ternama. Tak
disangka ia malah bertemu Apollo, sahabat Kai yang juga berteman dengannya.
Apollo bersama seorang lelaki yang tidak ia kenali, namanya Ares.
Pertemuannya dengan Ares tidak berdampak sedikit pun
bagi Claire. Semalaman ia hanya fokus berbicara dengan Apollo. Berbanding
terbalik dengan Ares, walau hanya melakukan kontak sesaat dengan Claire, ia tak
bisa memalingkan mata darinya. Rasa penasarannya kepada Claire tumbuh dengan
sendirinya.
Malam itu, Claire tanpa sengaja meninggalkan handphone
miliknya di meja Ares. Ia tidak pernah menyangka insiden sekecil itu, dapat
membuka jalan bagi Ares untuk masuk ke dalam hidupnya.
Keesokan harinya, Ares mengembalikan handphone milik
Claire ke rumahnya. Dari situ lah, kesepian yang selama ini Claire rasakan,
mulai terisi dengan datangnya sosok Ares ke dalam hidupnya.
Ares berbanding terbalik dengan Claire. Ia dikenal
dengan sosoknya yang slengean dan cap ‘lelaki buaya’ yang tercetak tepat di
dahinya. Sedangkan Claire sendiri, semua orang tahu seberapa elegan dan
tenangnya sosok gadis itu.
Claire dan Ares seperti rangkaian
baris warna pada pelangi. Mereka berbeda dan itu membuat mereka sempurna.
Ares tidak tahu ia akan jatuh sedalam ini pada Claire.
Awalnya, ia hanya penasaran dengan gadis itu. Niatnya ingin sesekali mencoba
bermain dengan kekasih orang lain. Namun ia malah senjata makan tuan.
Begitu juga dengan Claire, pada awalnya ia menganggap
kehadiran Ares hanya mengganggu kehidupannya. Namun semakin lama ia makin
terbiasa dengan kehadiran sosok lelaki aneh itu. Rasanya sepi tanpa dia. Hal
ini juga yang membuat Claire merasa sangat bersalah pada Kai.
Semenjak ia mulai merasakan perasaan pada Ares, ia
enggan untuk mengangkat telepon atau membalas pesan dari Kai yang masih setia
mengirimkan kabar kepadanya setiap hari. Orang-orang terdekatnya pun mulai
kesal kepada Claire, atas perlakuan yang ia lakukan kepada Kai. Baik dari
Katrina maupun Apollo menunjukan respon negatif pada hubungan Ares dan Claire.
Sampai berita mengenai perselingkuhan Claire sampai ke
telinga Kai lewat Katrina. Kai saat itu harus fokus pada Grand Prix yang hanya
tinggal menghitung hari. Namun, akibat kabar dari Katrina, ia tidak bisa fokus
pada latihannya. Adiknya, Nima, sudah mengingatkan Kai selama ini mengenai
sikapnya yang lebih mengutamakannya karirnya dibanding Claire.
Sekarang Kai mulai merasakan dampaknya. Nima mengajak
Kai untuk pulang sebentar ke Bali, agar ia dapat bertemu dengan Claire.
Saat itu Ares sedang pergi ke ibu kota untuk mengurus
pekerjaannya di Nota Group, perusahaan keluarganya, ketika Kai Deverra
menghampiri Claire di kampusnya.
“Aku kangen sama kamu.”
Claire tidak merasakan hal yang sama.
Kai pun terlibat percakapan dengan Claire. Ia mengakui
secara tidak langsung apa yang telah ia perbuat pada Kai dengan tersedu. Namun
Kai secara cuma-cuma memaafkan perbuatan Claire. Malamnya, Kai bertemu dengan
Ares yang baru saja pulang dari ibu kota dan langsung ingin menghampiri rumah
Claire.
“Claire selalu bilang, gue rumah dia.
Ke mana pun dia pergi, dia selalu pulang ke gue. Mungkin, lo cuma rumah
singgah, yang nggak sengaja dia tempati waktu dia lupa jalan pulang ke rumah.
Tapi sekarang… Claire udah tau jalannya. Udah waktunya dia pulang.”
Setelah percakapannya dengan Kai, Ares tetap berkunjung
ke rumah Claire dan berusaha membujuk Claire, agar ia membukakan Ares pintu.
Namun nihil, semalaman ia menunggu di depan pintu rumah Claire, untuk menemani
gadisnya yang sedang sakit itu. Ketika pagi menyapa pun, Claire belum juga
membuka pintu rumahnya untuk Ares.
Saat akhirnya pintu dibuka oleh Claire. Ia malah
mengusir Ares untuk pergi dan tak pernah kembali ke kehidupannya. Claire
meminta Ares untuk berhenti berjuang, berjuang untuk hubungan mereka. Karena
pada dasarnya, hubungan mereka dimulai sebagai kesalahan yang Claire perbuat
terhadap Kai Deverra. Pagi itu, Ares menyerah berjuang untuk mereka.
Beberapa hari setelah kepergian Ares Nota dari hidup
Claire Paveitria. Claire berusaha menjalani hidupnya seperti biasa. Namun ia
tidak bisa menyangkal kepergian Ares berdampak besar bagi dirinya. Ia kembali
bersama Kai.
Kai pun menyadari betul perubahan yang terjadi pada
diri Claire. Ketika akhirnya mereka mulai menyinggung Ares, Claire kembali
menangis untuk lelaki itu. Pada akhirnya Claire mengakhiri hubungannya dengan
Kai yang telah berjalan 4 tahun lamanya.
“Aku nggak tahu jalan pulang, Kai.
Dan kalaupun aku tahu, aku tetep nggak mau pulang. Karena aku nggak bisa
tinggal di tempat yang buat aku merasa makin kesepian.”
Beberapa tahun kemudian. Claire telah menerbitkan 3
buku puisi dan menjadi salah satu penulis ternama saat itu. Karyanya
diterjemahkan ke beberapa bahasa dan dijual hingga ke mancanegara. Namun Claire
masih sama, matanya masih sayu dan hanya melihat satu orang yang sejak dulu tak
bisa ia lupakan.
Sekarang ia dan Kai berteman. Sedangkan Claire dan Ares
tidak pernah menemui satu sama lain lagi. Tanpa Claire tahu, Ares telah pergi
ke London untuk mengurus perusahaan keluargnya di sana.
Selama ini juga Ares tidak tahu mengenai putusnya
hubungan Claire dan Kai. Ia menjalani hidupnya setiap hari dengan pedih,
mengira Claire dan Kai mungkin saat ini telah sampai ke jenjang yang lebih
serius.
Kai juga tidak bisa mengelak. Di balik hubungannya dan
Claire yang sekarang disebut ‘berteman’ ia masih memiliki perasaan yang sama
untuk gadis itu. Setiap ia mengungkit Ares, Claire selalu berusaha untuk
menghindari topik tersebut. Kai tahu betul mengenai Claire yang matanya masih
tertuju pada Ares Nota.
“Dia memang bukan bagian dari cerita
kamu, tapi dia bagian dari hidup kamu. Tanpa kamu sadari, cuma dia yang bisa
kamu lihat.”
Lelah melihat Claire yang terus-terusan menyiksa
dirinya, ketika Kai kembali pergi ke Silverstone, ia mampir ke London dan
bertemu dengan Ares. Ia memberi tahu semuanya pada Ares mengenai hubungannya
dengan Claire yang sudah berakhir, dan keadaan Claire saat ini. Dengan
melakukan ini, Kai akhirnya merelakan perasaannya untuk Claire.
“Kai, you can love her forever. And
someday you will understand the pleasure of loving without being loved.”
Ares kembali ke Bali. Jauh di lubuk hatinya, ia selalu
ingin untuk kembali pada Claire. Suatu hari akhirnya mereka bertemu kembali,
ketika Ares ingin melihat penampilan Apollo di salah satu acara amal, tanpa ia
ketahui Claire lah yang mengadakan acara tersebut. Ia tahu betul Apollo sengaja
menjebaknya untuk bertemu dengan Claire kembali.
Namun lagi-lagi, ketika ia berusaha untuk berbicara
dengan Claire, gadis itu kembali menolaknya mentah-mentah. Claire
menghindarinya selama acara berlangsung. Walau ia berhasil mengantar Claire
pulang ke rumahnya, ia tetap disuruh menjauh oleh Claire.
Ares tidak menyerah, ia terus berusaha mendekati
Claire. Sedangkan yang didekati juga masih memiliki perasaan yang sama. Ia
selalu ingin bersama Ares, namun rasa bersalahnya pada Kai menahan semua itu.
Sampai akhirnya, ia harus berdebat kembali dengan Ares,
lelaki itu akhirnya memberi tahu bagaimana Kai datang ke London, meminta Ares
kembali kepada Claire. Pertahanan Claire runtuh, pada akhirnya, ia kembali
menjalin hubungan dengan Ares Nota.
“Kel, jadi sekarang kamu punya aku?”
“Sekarang, besok, dan seterusnya, Res.”
Peresume:
Cori Nariswari Mernissi
No comments :
Post a Comment