Friday, September 24, 2021


Resume “The Song of Achilles”

Judul buku: The Song of Achilles

Pengarang: Madeline Miller

Penerbit: Bloomsbury Publishing

Tebal: 378 halaman

Tahun terbit: 2011


The Song of Achilles dimulai dengan memperkenalkan seorang pangeran Yunani yang cangggung, Patroclus. Ia tidak memiliki keistimewaan sedikit pun. Hal itu mengecawakan ayahnya, Menoetius.

"That is what a son should be."

Ketika ia masih berumur 9 tahun, Menoetius membawa Patroclus ke Sparta. Ia akan melamar Putri Helen di usianya yang masih 9 tahun.

"Your son is not yet a man."

"He need not be. I am man enough for both of us."

Namun pada akhirnya lamaran Patroclus pun ditolak, dan Helen telah memilih suaminya, Menelaus. Para pelamar termasuk Patroclus bersumpah akan selalu melindungi pernikahan Putri Helen dan Menelaus.

Sampai suatu hari Patroclus tanpa sengaja membunuh seorang anak bangsawan yang tengah mengganggunya. Akibat itu, ayahnya pun murka dan mengasingkan ia ke Phtia. Di sana ia tinggal di istana Raja Peleus.

Karena rumor Patroclus yang telah membunuh seorang anak bangsawan menyebar, tidak ada yang ingin berteman dengannya. Ia selalu sendirian selama di sana. Sampai akhirnya ia bertemu anak dari Raja Peleus, Achilles.

In the huge hall, his beauty shone like a flame, vital and bright, drawing my eye against my will.

Achilles memiliki tubuh yang kekar dengan rambut pirang panjangnya yang bersinar. la merupakan keturunan dari setengah dewa dan setengah manusia. Ibunya adalah Thetis, dewi laut.

Achilles sejak lahir telah mendapatkan ramalannya. Bahwa ia akan tumbuh menjadi lelaki yang sangat perkasa, dan ia ditakdirkan untuk memenuhi tugasnya sebagai seorang petarung dengan kemampuan luar biasa.

Selama di istana, Achilles dan Patroclus berteman dekat. Namun di suatu hari, sudah saatnya Achilles keluar dari istana dan belajar di alam liar. Patroclus pun mengikuti kemana pun Achilles pergi.

Pada akhirnya, Patroclus dan Achilles menyadari bahwa mereka jatuh cinta kepada satu sama lain. Mereka menjadi semakin tak terpisahkan.

"Name one hero who was happy."

"They never let you be famous and Happy."

"I'll tell you a secret."

"Tell me."

"I'm going to be the first. Swear it."

"Why me?"

"Because you're the reason. Swear it."

Sampai suatu hari, tersebar kabar bahwa Putri Helen dari Sparta telah diculik. Achilles dipanggil kembali oleh raja dan diutus untuk ikut serta dalam perang menyelamatkan Putri Helen. Begitu juga Patroclus, yang telah bersumpah untuk selalu melindungi Putri Helen di umurnya yang saat itu masih menginjak 9 tahun.

Patroclus bertanya pada Thetis, apakah Achilles akan selamat dalam perang? Thetis menjawab, bahwa semua telah diramalkan, pada akhirnya Achilles akan gugur di sini. Thetis memberi petunjuk, bahwa Achille akan mati setelah Hector, seorang perwira dari Troy yang akan menjadi musuh mereka selama di perang.

Perang berlangsung selama bertahun-tahun. Para pasukan yang turun untuk berperang sekarang terasa seperti keluarga.

Sampai dimana muncul lah konflik di antara Achilles dan Agamemnon, pemimpin perang mereka. Dan tidak ada satu pun yang membela Achilles kecuali Patroclus.

Akibatnya, Achilles menarik diri dari pertarungan. Semua kesuksesan mereka selama ini semakin lama semakin menurun dengan ketidak hadiran Achilles. Korban lebih banyak berjatuhan. Sampai puncaknya tempat mereka selama ini menetap dihancurkan oleh rombongan Troy.

Patroclus yang berhati lembut pun merasa tidak enak hati dan berusaha untuk berpura-pura menjadi Achilles dengan menggunakan baju besi serta pedang kesayangan Achilles.

Namun tanpa sengaja Patroclus membunuh salah satu prajurit terkuat Troy, yang membuat ia pada akhirnya dibunuh oleh Hector.

Achilles yang mendengar kabar gugurnya Patroclus pun menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri karena mempersilahkan Patroclus menggantikan dirinya. Ia dipenuhi amarah dan kesedihan setelah ditinggal oleh kekasihnya.

"You have never deserved him. I do not know why he ever loved you. You care only for yourself. I hope that Hector kills you."

"Do you think i do not hope the same?"

Cerita berlanjut dari sudut pandang Patroclus yang menjadi arwah gentayangan. Ia belum dimakamkan dan tidak bisa tenang meninggalkan Achilles sendiri di tengah rasa dukanya yang mendalam.

Achilles pun kembali berperang dan berhasil membunuh Hector. Ia juga berhasil membunuh para prajurit besar Troy. Sampai akhirnya ia gugur di tangan Paris. Ia meninggalkan dunia sambil tersenyum mengingat bahwa ia akan bertemu kembali dengan Patroclus.

Achilles smiles as his face strikes the earth.

Pada akhirnya mayat Patroclus dan Achilles dikuburkan bersama. Namun hanya nama Achilles yang ditulis di nisan, mereka merasa nama Patroclus tidak pantas disandingkan dengan nama Achilles di makamnya.

Patroclus berbulan-bulan masih menjadi arwah gentayangan mengamati dunia di sekitarnya. Sampai datang lah Thetis ke makam mereka. Patroclus berusaha untuk berbicara dengan Thetis, dan ia yakin bahwa Thetis saat ini tengah mendengarnya.

Thetis tidak pernah menyukai Patroclus. Dan ia juga tidak pernah merestui mereka. Namun Thetis hanya memiliki sedikit memori tentang putranya. Ia meminta Patroclus untuk bercerita mengenai Achilles.

"Have you no more memories?"

"I am made of memories."

"Speak, then."

Pada akhirnya, Thetis menuliskan nama Patroclus di samping nama Achilles tepat setelah Patroclus selesai bercerita. Patroclus pun akhirnya bisa beristirahat dengan tenang, dan bertemu kembali dengan Achilles di alam baka.

"Go. He waits for you."

In the darkness, two shadows, reaching through the hopeless, heavy dusk. Their hand meet, and the light spills in a flood, like a hundred golden urns pouring out the sun.

Peresume:

Cori Nariswari Mernissi

Baca Selengkapnya...

Friday, September 17, 2021


Resume “One True Loves”

Judul buku: One True Loves

Pengarang: Taylor Jenkins Reid

Penerbit: Washington Square Press

Tahun terbit: 2016

Tebal: 352 halaman


Di umurnya yang telang menginjak 25 tahun, Emma Blair akhirnya menikahi lelaki yang telah ia pacari selama 9 tahun, Jesse Lerner. Jesse merupakan cinta pertama sekaligus pacar pertama Emma. Ia merupakan seorang atlet renang kebanggaan sekolah, dan Emma saat itu hanya lah siswa biasa di sekolahnya.

"I had a crush on you once. Freshman year. But it's over."

"Why is it over?"

"I don't know, you were with Carolyn. I barely knew you."

"But i'm not with Carolyn and you know me now."

"What are you saying?"

"Why don't you have a thing for me now?"

Hubungan mereka sempurna. Setelah lulus SMA, mereka meninggalkan kota dan memutuskan untuk tinggal dan kuliah di tempat yang sama. Jauh dari kedua orang tua mereka dan semua tuntutan yang ditujukan pada mereka.

Berkeliling dunia merupakan impian mereka berdua. Berkat pekerjaan mereka, mimpi itu pun terwujud. Emma dan Jesse selalu menghabiskan waktu bersama di setiap negara yang mereka kunjungi.

"I love you more than anyone has ever loved anyone in the history of the world. Do you know that? Do you know that Antony didn't love Cleopatra as much as i love you?"

Hingga suatu hari, Jesse melamar Emma ketika mereka mengunjungi California. Mereka akhirnya kembali ke kota kelahiran dan melangsungkan pernikahan di salah satu kabin milik keluarga Jesse.

"The commercial flight made it to Anchorage. The Cessna made it to Akun Island. But the first time they took the helicopter out, it never came back. The best anyone could conclude was it went down somewhere over the North Pacific. The four people on board were lost. My husband, my one true love... Gone."

Saat itu sehari sebelum perayaan 1 tahun pernikahan mereka, 10 tahun telah mereka jalani bersama. Namun dibandingkan merayakan bersama Emma, Jesse harus terbang ke Alaska untuk memenuhi pekerjaan. Namun akhirnya ia tak pernah kembali.

Dalam semalam, hidup Emma hancur. Ia tidak merasa seperti dirinya lagi. Semua orang meyakini bahwa Jesse telah meninggal, namun Emma tidak pernah percaya. Ia yakin Jesse masih ada di luar sana, hidup, dan tengah berusaha kembali kepadanya.

Pada akhirnya Emma menyerah. Ia memutuskan untuk kembali ke kota kelahiran bersama kedua orang tuanya. Semua hal di tempat tinggalnya sekarang mengingatkan ia kepada Jesse.

Ketika ia kembali ke rumah kedua orang tuanya, ia berusaha mengisi waktu dengan segala cara. Mulai dari membaca hingga menjaga toko buku yang kedua orang tuanya miliki. Padahal sedari kecil, Emma benci membaca dan selalu menganggap menjaga toko buku keluarga merupakan hukuman.

"You start to understand that grief is chronic. That it's more about remission and relapse that it is about a cure. What that means to you is that you can't simply wait for it to be over. You have to move through it, like swimming in an undertow."

Selang 2 tahun setelah kepergian Jesse, Emma kembali menjalani hidupnya dengan normal. Toko buku keluarga telah diturunkan kepadanya, ia sudah cukup baik untuk bepergian mengelilingi kota, hingga bertemu orang baru.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membeli apartemen dan pindah dari rumah orang tuanya. Ia juga memutuskan untuk mulai mempelajari piano. Di sini lah ia bertemu Sam. Teman masa kecilnya.

"It's scary thought, isn't it? That every single person on this planet could lose their one true love and live to love again? It means the one you love could love again if they lost you."

Mereka merasa nyaman akan satu sama lain dan memutuskan untuk memiliki suatu hubungan. Emma akhirnya bisa benar-benar mengikhlaskan Jesse berkat kehadiran Sam.

"I am finishing up dinner with my family and my fiance when my husband calls.”

Namun ketika akhirnya ia bertunangan dengan Sam, Jesse kembali. Ia ditemukan selamat di tengah lautan oleh sebuah kapal. Setelah 3 tahun lebih menghilang.

Mendengar kabar itu, Emma dilanda kebingungan. Ia masih menjadi istri Jesse, namun di saat yang sama ia merupakan tunangan Sam. Emma harus memilih salah satu di antara mereka.

"I'm not the only one you love. And you can only have one. And it might not be me."

Pada akhirnya, Sam meminta Emma menjaga jarak darinya dan memberi ia waktu untuk memutuskan siapa yang akan ia pilih. Selama itu, Emma menghabiskan waktu bersama Jesse.

Mereka pergi ke kabin tempat mereka dulu menikah dan menghabiskan waktu bersama selama 3 hari. Namun Emma menyadari bahwa ia selalu memikirkan Sam bahkan ketika bersama Jesse.

"Dont tell me i don't know you. You are the only person in my entire life that i have truly, truly known. That i know loved me. That i have understood and accepted for exactly who they are. I know everything there is to know about you.”

Jesse berusaha meyakinkan Emma bahwa mereka berdua masih saling mencintai dan bisa memperbaiki hubungan mereka.

Pada akhirnya, Jesse melepaskan Emma. la mengantar Emma pulang kembali ke rumah, dan Jesse sendiri kembali pulang ke rumahnya. Emma dan Jesse telah berdamai dengan satu sama lain.

"I am who I am because I loved you once."

"I am who I am because I loved you once too."

Peresume Novel:

Cori Nariswari Mernissi

Baca Selengkapnya...

Friday, September 10, 2021


Judul Novel: Daisy Jones and The Six

Pengarang: Taylor Jenkins Reid

Penerbit: Random House Publishing Group

Tahun terbit: 2019

Tebal: 355 halaman


Buku disajikan dengan bentuk penulisan selayaknya interview dengan beberapa tokoh ternama band rock di tahun 1970.

"Over the course of the last eight years, I have conducted individual interviews of current and former members of the band, as well as family, friends, and industry elite who sur rounded them at the time. The following oral history is compiled and edited from those conversations, as well as relevant emails, transcripts, and lyrics."

Daisy Jones. Seorang gadis rupawan dengan jiwa bebas. Dibesarkan di keluarga terpandang namun dengan kedua orang tua yang tidak pernah peduli terhadapnya. Sehari-hari ia hanya berpesta dengan teman-temannya yang merupakan bintang-bintang ternama. Salah satunya Simone, seorang bintang disko ternama.

Simone mendorong Daisy untuk memulai karir bermusiknya setelah menyaksikan bakat Daisy yang terpendam. Ia sangat pandai bernyanyi. Tak hanya itu, Daisy juga suka menulis lagu. Dengan tekad kuatnya untuk menyanyikan lagu yang ia tulis sendiri, Daisy menandatangani kontrak dengan label musik Runner Records.

Daisy: I had absolutely no interest in being somebody else’s muse. I am not a muse. I am the somebody. End of fucking story. Di saat yang sama, Billy dan Graham Dunne sepasang saudara di kota Pittsburgh mendirikan band blues-rock yang mereka beri nama Dunne Brothers. Graham dan Billy merekrut anggota lainnya, Warren, Eddie, Pete, dan Karen.

Mereka mengubah nama band menjadi 'The Six' dan memiliki Rod Reyes sebagai manajer yang dapat diandalkan. The Six bertemu seorang produser ternama, Teddy Price, dan menandatangani kontrak dengan Runner Records.

Billy Dunne merupakan anggota paling berbakat The Six. Ia hampir bisa memainkan semua alat musik. Billy sendiri ditetapkan menjadi penyanyi di band itu. Tak hanya pandai bernyanyi, Billy juga merupakan seorang penulis lagu yang berbakat.

Ia memiliki seorang kekasih bernama Camila. Hubungan mereka bisa dibilang sempurna. Hingga akhirnya Camila mengandung anak Billy. Sedangkan Billy, tidak siap untuk menjadi seorang ayah. Namun ia tetap menikahi Camila pada akhirnya.

Billy: There was this voice in my head that was telling me I shouldn’t be anybody’s father. I couldn’t quiet it. It just … it kept reverberating in my head.

Selama masa Camila mengandung, The Six melakukan tur kecil untuk mempromosikan album mereka. Billy mulai menghabiskan waktu selama tur untuk berpesta dan menyalah gunakan heroin dan berbagai obat-obatan lainnya.

Camila memberikan Billy peringatan dan meminta ia untuk segera pergi ke rehabilitasi. Ketika anaknya lahir, Billy tersadar ia tak bisa seperti ini terus. Ia mengikuti saran Camila untuk pergi ke rehabilitasi dan bersih dari pengaruh obat-obatan.

Billy: I grab the paper and I read it. It was in Camila’s handwriting. It said, You have until November 30 and then you’re going to be a good man for the rest of your life. You got it? The baby was due December 1.

Teddy ingin The Six melakukan duet dengan seorang penyanyi wanita, yaitu Daisy Jones. Di awal kerja sama mereka Billy dan Daisy sering kali berselisih pendapat. Puncaknya ketika Daisy mengubah lirik lagu The Six yang ditulis oleh Billy.

Meskipun Billy tidak menyukai ide Daisy, lagu tersebut menjadi hits. The Six melakukan tur pembuka dengan Daisy bersama mereka. Majalah The Rolling Stone membuat cover dengan Daisy dan The Six. Dengan begini 'Daisy Jone and The Six' lahir.

Jonah Berg (rock journalist, Rolling Stone, 1971–1983): I knew the headline before I even finished writing it. “The Six That Should Be Seven.”

Billy dan Daisy mulai menulis lagu bersama untul album mereka. Walau mereka sering berdebat, namun semua berjalan dengan lancar. Billy dengan keluarganya, begitu pula Daisy dengan obat-obatan serta pesta yang selalu ia hadiri. Hingga suatu hari Daisy merasakan perasaan aneh yang dia rasakan setiap berada di dekat Billy.

Daisy pergi ke Italia dan secara impulsif menikah dengan seorang pemuda bernama Nicky. Ia tidak ingin kembali hingga akhirnya Simone harus menjemputnya untuk melaksanakan tur bersama The Six. Selama tur berlangsung, Nicky mengikuti setiap kegiatan Daisy. Ia juga selalu merasa cemburu dengan kedekatan di antara Daisy dan Billy.

Dengan Nicky sebagai suaminya, kecanduan Daisy terhadap obat-obatan semakin parah. Setiap hari Nicky mendorong Daisy untuk terus menggunakan obat-obatan. Sampai di hari Daisy terbangun di kamar mandi dengan Nicky yang sedang memperhatikannya dengan wajah khawatir.

Nicky berpikir bahwa Daisy mengalami overdosis. Dan ia lebih memilih membiarkan Daisy terduduk tak berdaya di kamar mandi dibandingkan menelpon pertolongan pertama untuknya. Dengan begini, Daisy menceraikan Nicky. Daisy pun mencoba untuk mengurangi konsumsi obat-obatan.

Daisy: I looked at him and my heart just sank. Because, while I have no idea whether or not I overdosed or what exactly happened that night, I could tell he had been truly terrified. And all he did was put me in the shower. My husband believed I might die. And he didn’t so much as even call the concierge.

Hubungan Billy dan Daisy membaik. Namun Daisy sadar bahwa ia telah jatuh cinta kepada Billy. Selama ini ia berusaha untuk menyangkal namun pada akhirnya ia menerima perasaannya sendiri. Billy memiliki perasaan yang sama pada Daisy namun ia percaya bahwa Camila adalah yang terbaik untuknya.

Billy: Everything that made Daisy burn, made me burn. Everything I loved about the world, Daisy loved about the world. Everything I struggled with, Daisy struggled with. We were two halves. We were the same. How could I be around Daisy Jones and not be mesmerized by her? Not fall in love with her? I couldn’t. I just couldn’t. But Camila meant more.

Teddy meninggal karena serangan jantung. Kematiannya sangat berpengaruh bagi banyak orang, termasuk Daisy dan Billy. Daisy kembali menggunakan obat-obatan dan Billy tidak bisa menulis lagu selancar dahulu. Suatu malam Camila menemukan Daisy mabuk dan menangis di lobi hotel.

Camila membantu Daisy untuk masuk ke kamarnya dan berbincang singkat. Camila menjelaskan bahwa ia tahu akan perasaan di antara Billy dam Daisy, namun ia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Ia menyarankan agar Daisy keluar dari band dan pergi ke rehabilitasi. Daisy: Camila said

“Daisy, he loves you. You know that he loves you. I know that he loves you. But he’s not going to leave me. I wish Billy didn’t love anyone else. But do you know what I decided a long time ago? I decided I don’t need perfect love and I don’t need a perfect husband and I don’t need perfect kids and a perfect life and all that.

I want mine. I want my love, my husband, my kids, my life. I’m not perfect. I’ll never be perfect. I don’t expect anything to be perfect. But things don’t have to be perfect to be strong. So if you’re waiting around, hoping that something’s going to crack, I just … I have to tell you that it’s not gonna be me. And I can’t let it be Billy. Which means it’s gonna be you."

Keesokan harinya, Daisy memutuskan untuk keluar dari grup. Begitu juga dengan Billy yang memutuskan untuk hiatus sementara dari kegiatan bermusik. Sisa tur mereka dibatalkan dan Daisy Jones and The Six bubar. Di akhir buku terungkap bahwa yang menginterview Daisy Jones and The Six adalah Julia, putri pertama Camila dan Billy. Tahun ke 33 setelah bubarnya band legendaris Daisy Jones and The Six, Julia menulis biografi mereka.

Billy: We were pretty good. Daisy: We were great. We were really great.

Peresume Novel:

Cori Nariswari Mernissi

Baca Selengkapnya...

Friday, September 3, 2021


Resume “The Worst Best Man”

Judul buku: The Worst Best Man

Pengarang: Mia Sosa

Penerbit: HarperCollins

Tahun terbit: 2020

Tebal: 368 halaman


Dari awal buku pembaca sudah disambut dengan gagalnya pernikahan dari sang pemeran utama, Carolina Santos. Di hari pernikahannya sang mempelai laki-laki memutuskan untuk tidak menghadiri pernikahan dan meninggalkan Lina begitu saja.

"We must never let our emotions get the better of us; doing so is either a sign of weakness, one that diminishes our well-earned respect, or a mark of combativeness, which will cause people to say we're irrational. And as women-women of color, more specifically-we simply can't afford to be perceived in those terms."

Carolina dikenal sebagai seseorang dengan pribadi yang kuat. Ia selalu bersikap tenang dan jarang menunjukkan perasaannya kepada orang-orang di sekitarnya. Bahkan di hari pernikahannya yang gagal, ia tetap bersikap tenang dan tidak mencurahkan air mata sedikit pun. Hal ini lah yang mengejutkan Max, adik dari Andrew, yang merupakan pengantin laki-laki saat itu.

Di pagi hari pernikahan kakaknya, Max malah mendapat pesan dari Andrew yang meminta ia untuk memberi tahu Lina bahwa ia tak bisa menikahinya.

"Everything you said last night made sense, M. Thanks to you, I can see the truth now. I can't marry Lina. Need you to break the news. Don't worry, she'll handle it with class. Going to disappear for a few days while I get my head straight. Tell Mom and Dad I'll call them soon."

Max yang masih setengah mabuk pun semakin dibuat pusing oleh kata-kata saudaranya yang menyiratkan bahwa perkataan Max lah, yang membuatnya tersadar ia tak bisa menikahi Lina.

Dengan berat hati, Max menghampiri Lina dan keluarganya yang tengah kebingungan dan bertanya-tanya dimana Andrew. Max memberi tahu Lina pesan dari saudaranya. Hari itu juga pernikahan mereka dibatalkan.

Tiga tahun kemudian, Lina bekerja sebagai wedding organizer bersama sahabatnya, Jeslene. Ia memiliki reputasi yang bagus di pekerjaannya. Hingga akhirnya Lina mendapat tawaran untuk bekerja sama dengan perusahaan ternama.

"I enjoy the challenge of helping a couple settle on a meaningful wedding theme. Relish the opportunity to organize a couple's special day down to the tiniest detail. If something goes wrong, and something always goes wrong, I take pride in coming up with a workable solution and keeping everyone happy. Challenging venues, scheduling snafus, catering flubs-that stuff's a rush rather than a burden."

Namun takdir kembali mempertemukan Lina pada Max dan Andrew, yang menjadi bagian dari perusahaan ternama tersebut. Semakin parah saat Lina harus berada di tengah kompetisi untuk memenangkan pekerjaan impiannya, namun di saat yang sama ia harus bekerja sama dengan Max untuk merencanakan sebuah pernikahan yang dapat membuat atasannya terkesan.

Sejak kecil Max dan Andrew selalu terlibat persaingan sengit. Keduanya berusaha membuktikan mereka lebih baik dari satu sama lain. Di pekerjaan mereka kali ini, mereka kembali bersaing. Namun Max tidak sendiri, ia ditemani dengan bantuan Lina.

"Gentlemen, meet Carolina Santos. Says we can call her Lina for short."

"This is Andrew and Max. They're brothers and colleagues."

Di awal persekutuan mereka terbentuk, tentunya Lina belum bisa memaafkan Max sepenuhnya. Mereka berkali-kali melemparkan 'bom' kepada satu sama lain.

Sampai di suatu hari mereka diharuskan untuk pergi mengunjungi suatu tempat terpencil untuk proyek mereka. Namun mobil mereka mengalami kerusakan dan membuat Lina serta Max harus menetap semalam di tempat itu.

Mereka hanya bisa menumpang tidur di gubuk jerami bersama para hewan ternak. Sampai dimana Max dan Lina disalahpahami sebagai pasangan dan seseorang mengajak mereka untuk mengikuti tur pasangan di tempat itu. Demi mendapatkan tempat tidur yang layak, mereka pun memutuskan untuk berpura-pura menjadi pasangan kekasih.

Di event tersebut terdapat kegiatan dimana tiap pasangan dapat menyampaikan apapun yang ingin mereka sampaikan kepada pasangannya. Secara tak terduga, Max mengungkapkan rasa ketertarikannya kepada Lina.

"I wish you would see the potential in us. I know it's hard to see me with new eyes, especially given our history, but there's something here. I don't know what it is exactly, but it's strong enough that I don't want to shut the door on it. It's a big ask, I know. And it's complicated. There are probably a dozen reasons why we shouldn't even try. And maybe you can't see yourself being with me. But I want you to know that if there's any chance for us, I'll take it."

Sepulangnya mereka dari tempat tersebut. Mereka melunak terhadap satu sama lain. Tidak ada lagi pertengkaran dan melempar bom kepada satu sama lain di antara mereka.

Lina dan Max dengan cepat beranjak ke hubungan yang lebih kompleks. Sudah jelas keduanya memiliki rasa yang sama terhadap satu sama lain, namun ego masing-masing membuat mereka berpikir matang dalam meresmikan hubungan mereka.

Di saat hubungan mereka masih belum jelas, Andrew mengetahui semuanya. Ia menyadari bahwa Max dan Lina memiliki perasaan terhadap satu sama lain.

la pun menghasut keduanya. Berkata pada Lina bahwa Max menggunakan Lina sebagai bahan kompetisinya dengan Andrew, ia merasa bahwa jika ia berhasil memiliki Lina berarti ia menang dari Andrew.

Sedangkan kepada Max, Andrew berkata bahwa ia merupakan pilihan pertama Lina. Jauh sebelum Lina dan Max berhubungan, ia bahkan hampir menikahi Andrew. Dan pernikahan itu gagal, namun bukan Lina yang meninggalkan Andrew, tapi ia sendiri.

Andrew akhirnya juga memberi tahu bahwa Max tidak berkontribusi apapun pada gagalnya pernikahan mereka. Ia hanya menambah alasan agar tidak sepenuhnya salah karena membatalkan pernikahan begitu saja.

"Consider this my little gift to you. An early wedding present, if you will. Max, you didn't encourage me to cancel the wedding. You spent most of the night talking about where you'd spend your honeymoon if you ever got married."

Lina tidak termakan oleh omongan Andrew. Namun Max yang berantakan, meminta Lina untuk menjauh darinya. Hubungan mereka yang belum dimulai pun harus berhenti untuk sejenak.

Lina dan Max tetap bersikap profesional. Mereka melanjutkan proyek dengan baik. Tepat di hari presentasi, Lina menampilkan presentasi terbaik untuk mendapatkan pekerjaan impiannya.

Akhirnya Lina berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut. Mereka menang melawan Andrew dan rekannya. Dengan ini, kerja sama keduanya akan terus berlanjut. Walau masih ada kecanggungan di antara mereka, Lina dan Max berusaha untuk tidak menghiraukannya.

Di hari pernikahan Natalia, sepupu Lina, Max datang menghadiri undangan. Lina dan sahabatnya lah yang merencanakan pernikahan kali ini. Lina juga berkesempatan untuk memberikan kata sambutan di pernikahan sepupu terbaiknya.

"Love doesn't operate in the abstract, whether it's romantic or not. It's between people. Opening yourself to love can reveal your weaknesses, but with the right person, it can reveal your strengths as well. The moment you let your guard down with someone and let them into your life-truly into your life-you are at your most vulnerable, but you're also utterly open to a beautiful experience if they reciprocate."

"I asked Natalia once how she knew that Paolo was the right person for her, and she said, 'I knew because I wasn't afraid to love him.' It was as easy as that. And now I get it. She found the person she was willing to drop her shield for, and he reciprocated. They didn't take advantage of each other's vulnerabilities. Instead, they nurtured each other, opened themselves up to love, and now they're here today sharing part of their beautiful experience with us."

Mendengar pidato dari Lina, Max terdiam di tempat duduknya. Ia hanya bisa melihat Lina dari kejauhan saat ia kembali ke tempat duduknya bersama keluarga besar Lina dan Natalia.

Namun Max sadar, ia akan mengalami penyesalan dalam jika tidak menemukan jalan kembali pada Lina. Dengan yakin ia menghampiri Lina dan mengajaknya untuk berbicara berdua saja.

Ketika hanya tinggal mereka berdua di tempat itu, Max kembali mengutarakan perasaannya pada Lina.

"I told you that I couldn't be your second choice. Said there was too much history between Andrew and me to get past it. But I was wrong. Totally and completely wrong. It doesn't matter if I'm your first or hundredth choice as long as I'm the right choice. And I am, Lina. I swear it. I'll scale your walls to show you how much I care. And I'll take every vulnerable part of you and handle it with care. I fucked up. I know this. But if you let me, I'll spend the rest of my days proving to you that I'm your person. Because I love you."

Peresume:

Cori Nariswari Mernissi

Baca Selengkapnya...