Judul Novel: Shadow and Bone
Pengarang: Leigh Bardugo
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun terbit: 2012
Tebal: 365 halaman
Shadow and Bone merupakan buku pertama dari trilogi Shadow and Bone dan serial Grishaverse. Berkisah tentang Alina Starkov, seorang gadis yatim piatu. Ia bergabung ke militer sebagai pembuat petapeta bersama sahabat kecilnya, Mal Oretsev si pelacak terbaik di militer.
"Asisten Kartografer Alina Starkov. Korps Pengamat Kerajaan–"
"Kau ini apa?"
"Saya pembuat peta, Kolonel."
Namun keberuntungan tidak memihak kepada mereka, Mal dan
Alina bersama beberapa orang lainnya ditugaskan untuk menyebrangi Nirlaut. Selubung
bayangan yang memisahkan negara mereka, Ravka. Membuat Ravka terbagi menjadi
timur dan barat. Konon tidak semua orang bisa menyebrangi Nirlaut.
Setelah berada di dalam sana, tidak ada cahaya yang
menerangi, dan makhluk-makhluk buas yang orang-orang sebut sebagai 'Volcra'
bersarang di sana. Bersama dengan beberapa Grisha, mereka akan menyebrangi
Nirlaut menuju ke Ravka Barat.
Grisha merupakan tentara kedua milik Ravka, berisi
orang-orang dengan kemampuan sihir yang mereka dapatkan sejak lahir. Grisha
dibagi menjadi 3 kelompok. Corporalki (Ordo denyut dan maut) anggotanya terdiri
dari para pengoyak jantung dan penyembuh, mereka merupakan pangkat tertinggi
Grisha. Para anggotanya menggunakan kefta berwarna merah. Kemudian Etherealki
(Ordo pemanggil) terdiri dari para Grisha dengan kemampuan memanggil atau
memanipulasi materi.
Etherealki terdiri dari pemanggil angin, air, dan api.
Mereka menduduki peringkat kedua dan anggotanya menggunakan kefta berwarna
merah. Yang terakhir Materialki (Ordo fabrikator). Terdiri dari Durast para
Grisha yang berkemampuan dalam menyusun atau membuat peralatan-peralatan, serta
memanipulasi kaca, kayu, dan lain-lain.
Lalu ada juga Alkemi, para peracik ramuan dan obat-obatan.
Fabrikator merupakan Grisha dengan tingkat paling rendah, mereka menggunakan
kefta berwarna ungu. Lalu ada Sang Kelam. Pemimpin para Grisha. Kekuatannya
unik, ia bisa memanggil kegelapan atau bayangan. Hanya ia satu-satunya Grisha
yang menggunakan kefta berwarna hitam.
Konon katanya leluhur Sang Kelam lah yang tanpa sengaja
membuat selubung. Sekarang, para tentara kedua dan Grisha tengah berusaha untuk
menghancurkan selubung dari dalam. Namun semua itu tidak mudah, mereka
memerlukan pemanggil matahari. Grisha yang tidak pernah ada sebelumnya, dan
banyak dari mereka yakin bahwa ia takkan pernah ada. Namun di sini lah Alina.
Awalnya ia hanya seorang pembuat peta biasa, dengan
keahlian yang tidak seberapa. Setelah hampir mati di dalam Nirlaut, ia
menemukan jati dirinya sebagai pemanggil matahari.
"Kau dan aku akan mengubah dunia, Alina."
Alina tidak pernah menyangka, dengan menghindari
pemeriksaan kesaktian yang ia lewati di masa kecil, mengakibatkan ia tidak
pernah tau kekuatannya sampai sekarang. Padahal ia kabur ketika pemeriksaan
untuk terus bermain dan tinggal bersama Mal. Namun dengan terungkapnya
kesaktian yang ia miliki,
Sang Kelam segera membawa ia pergi. Sang Kelam
memerintahkan para Grisha untuk membawa Alina ke Istana Kecil, tempat tinggal
para Grisha. Meninggalkan tempat tinggalnya dan meninggalkan Mal. Selama di
Istana Kecil, ia bersahabat dengan Genya Safin. Ia merupakan seorang perombak.
Tidak banyak yang memiliki kemampuan sepertinya, namun dengan kemampuan
selangka itu, ia malah berakhir menjadi pelayan ratu.
"Kau penyembuh?"
"Aku perombak."
Alina juga berlatih menggunakan kekuatannya bersama
Baghra. Seorang perempuan lansia namun tubuhnya masih berdiri dengan segar dan
bugar. Selama beberapa saat Alina tidak bisa menggunakan kekuatannya sendiri,
ia selalu dibantu oleh Baghra bahkan hanya untuk memanggil sepercik cahaya.
Baghra yang kehilangan kesabaran pun mulai menyadarkan
Alina, bahwa selama ini ia tidak pernah bersungguh-sungguh. Alina tidak pernah
menerima kesaktian yang telah tertanam pada dirinya sejak lahir. Yang ia
pikirkan hanya lah ia harus segera kembali ke Mal yang bahkan tidak pernah
membalas surat-surat yang selalu ia titipkan ke Genya.
Pada akhirnya, Alina mencoba untuk melepaskan semua
kekuatannya dan bertekad melupakan Mal. Dengan tekadnya ia berhasil menggunakan
kekuatannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
"Kukira aku berjuang keras, padahal jauh di dalam
lubuk hati aku cuma ingin pulang kepada Mal. Di lubuk hati aku berharap bahwa
ini cuma kekeliruan, semoga Sang Kelam menyadari kesalahannya dan menyuruhku
kembali ke resimen."
Namun kekuatan tersebut belum cukup untuk menghancurkan
selubung. Sang kelam memberitahu Alina bahwa ia tengah mencari rusa jantan
Morozova. Mitos berkata, bahwa rusa jantan Morozova merupakan penguat paling
kuat untuk para Grisha. Belum ada yang pernah menggunakannya sebagai penguat.
Dengan ditemukannya rusa jantan Morozova, kekuatan Alina akan cukup untuk
menghancurkan selubung.
Selama di istana kecil, Alina juga mulai dekat dengan Sang
Kelam. Ia mulai teralihkan dari Mal. Kelihatan jelas bahwa mereka tertarik pada
satu sama lain. Namun ketika Alina bercerita mengenai hubungannya dengan Sang
Kelam, Genya hanya terdiam dan tampak khawatir.
"Berhati-hatilah terhadap pria yang berkuasa."
Di suatu malam sebuah pesta. Alina direncanakan untuk
mendemonstrasikan kekuatannya di depan para tamu pesta. Dibantu oleh Sang
Kelam, ia memberikan pertunjukan yang spektakuler. Sehabis pertunjukan, ia
tengah menenangkan diri di depan gerbang Istana Kecil, sampai matanya menangkap
sosok Mal.
Alina dengan semangat segera menghaambur ke pelukan Mal,
namun sang lelaki tampak lelah dan tidak memiliki ketertarikan untuk bertemu
Alina. Ketika bertemu, mereka malah bertengkar hebat. Alina bertanya-tanya
kenapa Mal tidak pernah membalas surat-surat yang ia berikan, sedangkan Mal
malah berkata hal yang sama. Alina tidak pernah membalas surat-suratnya. Sampai
akhirnya pertengkaran mereka merambat ke masalah Sang Kelam.
"Apa kau bahagia bersama dia? Kau mengenakan simbol
dan warna dirinya." "Ini
cuma pakaianku." "Gaun,
perhiasan, bahkan rupamu. Dia menguasaimu, Alina."
Merasa jengah, akhirnya Mal bergabung kembali dengan
kelompoknya dan segera pergi meninggalkan Alina. Sang gadis pun dengan
terburu-buru kembali ke kamarnya hanya untuk menemukan Baghra tengah
menunggunya sedari tadi. Baghra meminta Alina untuk pergi dari istana kecil
sekarang juga.
Ia menjelaskan bahwa selama ini Alina telah ditipu oleh
Sang Kelam. Selama ini yang membangun selubung adalah ia. Sang kelam telah
hidup beribu-ribu tahun, memalsukan kematian berkali-kali, menunggu kedatangan
pemanggil matahari, untuk membantunya memperluas selubung dan menjadikannya
senjata.
Telah terungkap juga bahwa selama ini Baghra merupakan ibu
Sang Kelam, semua itu menjawab pertanyaan mengenai kekuatannya yang serupa
dengan Sang Kelam.
Sekarang rusa jantan Morozova telah ditemukan. Ia akan
semakin tak terkalahkan jika berhasil memakaikan penguat itu kepada Alina.
Kekuatan yang Alina miliki tidak akan lagi menjadi miliknya seutuhnya, kekuatan
itu akan dikendalikan oleh Sang Kelam.
"Begitu ikatan terbentuk di antara satu sama lain,
masing-masing tidak bisa menghubungkan diri dengan yang lain. Sesama memanggil
sesamanya, selamanya."
Mendengar penjelas Baghra, Alina segera bergegas
meninggalkan istana kecil dengan menyelinap ke dalam gerobak pengangkut
peralatan para penghibur pesta. Berhari-hari perjalanannya dari Istana Kecil
menuju ke selubung. Ia akan menyebrang menuju Ravka Barat seorang diri dengan
kekuatan seadanya.
Di tengah perjalanannya, ia tertangkap oleh para tentara
Sang Kelam. Ia melarikan diri susah payah, hingga akhirnya ia mendapatkan
bantuan dari seseorang. Orang itu adalah Mal. Mal berkhianat dari militer untuk
menolong Alina. Dengan kehadiran Mal, Alina mengganti rutenya.
Ia memutuskan untuk berburu rusa jantan Morozova terlebih
dahulu sebelum menyebrang ke Ravka Barat. Dengan kehadiran Mal, Alina yakin ia
akan menemukannya lebih dulu dari Sang Kelam.
"Aku rasa mereka tidak akan menemukan rusa jantan
tanpa diriku."
Alina dan Mal pun segera bergegas menuju ke Tsibeya,
tempat tinggal para rusa jantan. Berhari-hari mereka habiskan dengan berjalan
kaki di tengah salju yang tengah menumpuk. Ketika mereka akhirnya menemukan
sang rusa, Alina tidak sanggup untuk membunuhnya. Di tengah perdebatan batin
yang Alina rasakan, tiba-tiba mereka mendapat serangan dari sekitar.
Pasukan Sang Kelam telah menemukan mereka. Mal dan Alina
pun ditahan, sedangkan Sang Kelam berhasil menemukan dan membunuh sang rusa. Ia
segera meminta fabrikator paling terampil, David Kostyk, untuk membuat kerah
penguat yang akan digunakan Alina.
Ketika Sang Kelam memasangkan penguat tersebut ke Alina,
resmilah kekuatannya dikendalikan oleh Sang Kelam. Keadaan semakin kacau bagi
Alina setelah ia mengetahui bahwa Genya berada di pihak Sang Kelam. Selama ini
surat-surat untuk Mal yang ia titipkan ke Genya tak pernah ia kirimkan. Dengan
janji-janji bahwa Genya akan bebas dari pekerjaannya sebagai pelayan, dan akan
tergabung menjadi tentara kedua.
Sang Kelam berencana untuk memperluas selubung. Dengan
bantuan Alina, mereka bisa menyebrangi selubung tanpa terganggu oleh para
Volcra. Mal dijadikan umpan olehnya. Alina dan Mal tidak berdaya sekarang.
"Kumohon ampunilah Mal."
"Kenapa?"
"Karena aku tidak punya pilihan lain selain mengabdi
kepadamu. Tapi kalau sampai Mal celaka, aku takkan pernah memaafkanmu. Aku akan
melawanmu dengan segala cara. Aku akan mencari akal untuk bunuh diri, tiap saat
sepanjang aku terjaga, dan pada akhirnya aku pasti berhasil."
Ketika keberangkatan mereka ke selubung, Sang Kelam ikut
turut serta membawa beberapa Grisha pengendali angin dan api, serta anak buah
terpercayanya, Ivan sang pengoyak jantung. Ia juga membawa perwakilan dari
Fjerda, Kerch, dan Shu Han.
Sang Kelam membutuhkan saksi untuk melihat seberapa kuat
kuasa yang ia miliki. Dengan selubung sebagai senjata, tidak akan ada negara
yang ingin bermusuhan dengan Ravka. Rencana Sang Kelam berhasil. Ia berhasil
mengendalikan kekuatan Alina dan memperluas selubung ke daerah Ravka Barat.
Namun di tengah ancaman yang Sang Kelam paparkan kepada perwakilan Kerch, Shu,
dan Fjerda.
Alina merasakan kekuatannya dari dalam kembali memuncak.
Selama ini ia selalu dihantui oleh sang rusa jantan. Ia mengira itu semua rasa
bersalah karena tak berhasil menyelamatkannya. Namun ia salah, sang rusa
berusaha mengingatkan Alina, bahwa kekuatannya akan selalu menjadi miliknya.
"Aku telah mengampuni nyawa rusa jantan itu.
Kesaktian yang terkandung dalam hidupnya telah dipercayakan kepadaku,
sebagaimana kesaktian itu telah direbut oleh pria yang merenggut
nyawanya."
Setelah tersadar, ia dengan cepat kembali
mengendalikannya. Menyerang para pasukan Sang Kelam yang menahannya, dan segera
melompat dari kapal bersama Mal untuk menyebrang selubung seorang
diri. Dengan kekuatannya, ia meninggalkan kapal serta orang-orang di dalamnya
menuju ke Novokribisk, daerah di dekat Ravka Barat.***
Peresume Novel:
Cori Nariswari Mernissi
No comments :
Post a Comment