Saturday, March 1, 2008

Perumahan yang Layak

Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak

Menikmati kehidupan yang baik dan layak adalah dambaan setiap orang. Kehidupan yang baik, indikasinya bisa dilihat dari terpenuhinya berbagai kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

Ketiga kebutuhan itu, merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki setiap warga. Semua saling terkait. Orang tanpa makanan, tentu tak bisa hidup. Tanpa pakaian, badan akan sakit. Orang hidup tanpa rumah, tentu menyengsarakan.

Nah, dari semua kebutuhan itu, dapatkan masyarakat dengan mudah mengakses dan mendapatkannya?


Baiklah mari kita lihat bersama. Untuk mendapatkan pangan atau sandang, meski sulit, mungkin masyarakat tidak terlalu sulit mendapatkannya.

Makanan, meski dalam taraf sederhana atau belum begitu terpenuhi asupan gizinya, orang bisa mendapatkannya. Begitu juga dengan pakaian. Lalu, bagaimana dengan pemenuhan perumahan?

Agaknya, hal ini masih menjadi kendala dan permasalahan hingga kini.

Ketika kita ingin mendapatkan sebuah rumah, berbagai birokrasi yang begitu panjang dan rumit, bakal menghadang di depan kita. Semua persyaratan harus dihadirkan. Slip gaji, rekening koran, kartu keluarga, perusahaan tempat kita bekerja, dan berbagai tetek bengek lainnya.

Syarat-syarat itu, bagi orang yang bekerja dan mendapatkan slip gaji, mungkin tidak akan membuat masalah. Tapi, bagaimana dengan orang yang bekerja di sektor informal. Yang tak ada bukti atau slip gajinya. Apalagi bila persyaratan itu merupakan harga mati yang tak bisa ditawar. Tentu saja, sampai mati pun, orang yang bekerja di sektor informal, takkan bisa mendapatkan rumah layak bagi keluarganya.

Hal ini, tentu membawa efek yang tak baik. Apalagi, rumah merupakan sarana dan tempat bagi sebuah keluarga untuk melabuhkan diri dan berkumpul. Bahkan, dalam satu peribahasa dan budaya tertentu, seorang lelaki yang tak memiliki rumah, bukan seorang lelaki sejati, karena dia tak bisa melindungi keluarganya.

Seharusnya, sudah menjadi tugas pemerintah menyediakan perumahan murah bagi warganya. Mereka yang bekerja di sektor formal maupun non formal, seharusnya bisa mengakses dengan mudah perumahan itu.

Pemerintah mesti membangun perumahan murah yang menyediakan berbagai kemudahan dan akses terjangkau bagi semua masyarakat. Satu contoh bagus, bisa kita lihat dari pemerintah Belanda. Yang menyediakan perumahan bagi warganya. Pemerintah membangun berbagai perumahan, sehingga setiap warga bisa menempati sebuah rumah. Perumahan disediakan dalam bentuk sewa atau beli. Mereka yang memiliki uang sedikit sekali pun, bisa menyewa perumahan yang disediakan negara. Dengan cara seperti itu, setiap warga bisa mendapatkan fasilitas yang layak bagi hidup yang mereka jalani.

Sudah saatnya, pemerintah membuat berbagai kebijakan populis dan bisa dinikmati oleh setiap warganya.□








No comments :