Jakarta, 30 November 2010 – Setelah melalui penundaan lebih dari lima hari dari waktu yang dijadwalkan, akhirnya, dewan juri final kategori Cetak/Online Anugerah Adiwarta Sampoerna (AAS) 2010 hari ini memberikan keputusan nama-nama jurnalis yang menjadi finalis AAS 2010.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini dewan juri hanya memilih total 27 karya sebagai finalis, terdiri dari 21 karya untuk finalis Kategori Cetak/Online Liputan Kemanusiaan, masing-masing tiga karya untuk tujuh kategori, serta 6 karya untuk Kategori Cetak/Online Liputan Investigatif yang terdiri dari lintas kategori. Dari keseluruhan finalis, 10 diantaranya berasal dari luar Jakarta, yaitu: Aceh, Batam, Bali, Surabaya, dan Kalimantan.
Para juri final yang terdiri dari Atmakusumah Astraatmadja, Effendy Gazali, Faisal Basri, Indria Samego, Francisia Seda, Seno Gumira Ajidarma, TD Asmadi, Wina Armada Sukardi, dan Sonny Keraf, bekerja ekstra keras terutama dalam memberikan penilaian untuk kategori Liputan Investigatif. Seperti diketahui, pada penyelenggaraan AAS tahun kelima ini, kategori Liputan Investigatif hanya memilih enam karya investigatif terbaik, tanpa memilahnya berdasarkan bidang.
“Kami ingin mendorong lebih banyak lagi karya-karya liputan investigatif yang tidak hanya berbobot, namun juga memenuhi kriteria sebuah liputan investigatif,” ujar Effendy Gazali, Juri Final Umum Kategori Cetak/Online AAS 2010. Kriteria tersebut antara lain adalah topik yang diangkat merupakan hal-hal yang menyangkut kepentingan umum, mengungkapkan fakta dan fenomena yang patut diketahui publik, mencari informasi dan data dengan melakukan investigasi, serta hasil tulisan yang komprehensif atau bersifat mendalam.
Meski kategori Liputan Investigatif ini terbuka bagi bidang-bidang diluar tujuh bidang pada kategori Liputan Kemanusian, panitia hanya menerima peserta dari ketujuh bidang yang sama, yaitu Ekonomi Bisnis, Sosial, Politik, Hukum, Olahraga, Seni Budaya, dan Lingkungan Hidup dengan jumlah 94 karya dari 58 peserta.
Tidak mudah bagi dewan juri final untuk menentukan karya Liputan Investigatif terbaik. “Dalam prosesnya, masing-masing juri bidang dan umum menentukan finalis untuk tiap bidang, kemudian seluruh karya tersebut dibaca kembali oleh semua anggota dewan juri guna menentukan 1 orang pemenang dan 5 orang finalis. Jadi, karya yang terpilih adalah benar-benar yang terbaik dari seluruh karya-karya yang ada,” ujar Indria Samego, Juri Final Bidang Politik AAS 2010.
AAS 2010 mencatat adanya kenaikan dari jumlah peserta. Tahun ini tercatat 1.149 karya jurnalistik telah diterima yang berasal dari 357 jurnalis dan 128 media, baik nasional, lokal, maupun internasional. Jumlah peserta tahun ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan AAS tahun-tahun sebelumnya. Dari total 406 karya yang masuk untuk Kategori Cetak/Online, 312 karya untuk Kategori Cetak/Online Liputan Kemanusiaan dan 94 karya untuk Kategori Cetak/Online Liputan Investigatif.
AAS 2010 akan mengumumkan nama-nama pemenang untuk seluruh kategori pada acara Malam Penghargaan Anugerah Adiwarta Sampoerna 2010 yang akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2010 di Ballroom XXI Djakarta Theater.
Pemenang AAS 2010 untuk kategori Liputan Kemanusiaan, Foto Berita, dan Televisi masing-masing akan memperoleh trofi, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp18 juta sedangkan para finalis akan memperoleh sertifikat dan uang tunai sebesar Rp3 juta. Khusus untuk Kategori Liputan Investigatif media cetak dan online yang menjadi penghargaan tertinggi AAS 2010, pemenang akan memperoleh trofi, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp27 juta , sedangkan para finalis akan memperoleh sertifikat dan uang tunai sebesar Rp6 juta.
——————
Mengenai Anugerah Adiwarta Sampoerna
Anugerah Adiwarta Sampoerna (AAS) merupakan sebuah ajang penghargaan dan kompetisi bergengsi tahunan bagi para jurnalis Indonesia. Diadakan pertama kali pada tahun 2006, ajang ini diadakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. untuk mengapresiasi karya-karya jurnalistik, yang diharapkan dapat memotivasi para jurnalis untuk terus meningkatkan kualitas karya mereka.
Anugerah Adiwarta Sampoerna 2010 memiliki dua kategori, yaitu liputan investigatif dan liputan kemanusiaan, dimana kategori liputan kemanusiaan menggantikan kategori humaniora pada AAS 2008. Meskipun demikian, kategori liputan investigatif dan liputan kemanusiaan ini masih dapat menampung jenis artikel hardnews maupun feature. Kategori televisi di tahun ini pun terbagi menjadi dua bidang, yaitu reportase investigatif dan dokumenter masing-masing untuk stasiun televisi lokal dan nasional.
NAMA-NAMA FINALIS ANUGERAH ADIWARTA SAMPOERNA 2010
– KATEGORI CETAK/ONLINE
LIPUTAN KEMANUSIAAN
Bidang Hukum:
• Bambang Sulistyo – Majalah Gatra. Judul Karya: “Lelaki dengan Tujuh Perkara”
• Rita Triana Budiarti – Majalah Gatra. Judul Karya: “Seniman Pemalsu Paspor”
• Anton Aprianto – Majalah Tempo. Judul Karya: “Bukan Sekedar Urusan Setrum”
Bidang Politik:
• Muhammad Iqbal – Harian Batam Pos. Judul Karya: “Penyalahgunaan Anggaran di Natuna (1&2)”
• Astari Yanuarti – Majalah Gatra. Judul Karya: “Ironi Mobil Mewah Para Menteri”
• Taufik Alwie – Majalah Gatra. Judul Karya: “Jenderal Bertaburan, Kualitas (Janganlah) Meragukan”
Bidang Ekonomi Bisnis:
• Fatkhurohman Taufik – Tempointeraktif.com. Judul Karya: “Mengatasi Kemiskinan, Keuletan Sebagai Jaminan”
• Nesia Artdiyasa – Majalah Trubus. Judul Karya: “Citarasa Bangsawan dari Perut Luwak”
• Suryadi – Tabloid Modus Aceh. Judul Karya: “Mancong dan Inovasi Seorang Mantan Kombatan”
Bidang Sosial:
• Erwin Daryanto – Majalah Tempo. Judul Karya: “Dilema Anak Jalanan”
• Masuki M. Astro – LKBN Antara Biro Bali. Judul Karya: “Harmoni Hindu-Islam dalam Belanga Toleransi”
• Muhammad Nur – Harian Batam Pos. Judul Karya: “Lingkaran Setan Nasib Buruk TKI”
Bidang Seni & Budaya:
• Muhlis Suhaeri – Harian Suara Baru. Judul Karya: “Ironi Manusia Pilihan Dewa”
• Bambang Sulistyo – Majalah Gatra. Judul Karya: “Zapin: Warisan Kearifan Ikon Budaya”
• Yophiandi Kurniawan – Majalah Tempo. Judul Karya: “Kala Seni dan Nalar Berpadu (Memoar Daoed Joesoef)”
Bidang Olahraga:
• Ratna Hidayati – Koran Tokoh. Judul Karya: “Dunia Nancy, Klop”
• Yudhi Oktaviadhi – Bolanews.com. Judul Karya: “PSSI, Kejahatan Kemanusiaan VS HAM”
• Rizki Adhar – Tabloid Modus Aceh. Judul Karya: “Syahrial dan Nasib Atlet Berprestasi”
Bidang Lingkungan Hidup:
• Musyawir – LKBN Antara Jawa Timur. Judul Karya: “Kholifah Kendalikan Hama Ramah Lingkungan”
• Bagja Hidayat – Majalah Tempo. Judul Karya: “Kasih Ibu di Teluk Biru”
• Heru Pamuji – Majalah Gatra. Judul Karya: “Protes Sang Patih Demi Hutan Adat”
FINALIS LIPUTAN INVESTIGATIF
• Hamdani – Tabloid Modus Aceh. Judul Karya: “Rupiah Dikejar, Limbah Terlupakan”
• Yuliawati – Majalah Tempo. Judul Karya: “Pondok Bambu Rasa Istana”
• Astari Yanuarti – Majalah Gatra. Judul Karya: “Perang Musiman Greenpeace – Sinar Mas”
• Bagja Hidayat – Majalah Tempo. Judul Karya: “Praktek Ilegal Upah Pungut”
• Arif Gunawan Sulistiyono – Harian Bisnis Indonesia. Judul Karya: “Optima, Skandal yang Terperam”
• Irawan Santoso – Indonesiarayanews.com. Judul Karya: “Dirobohkannya KPK Kami”
Berita dan foto dari http://anugerahadiwarta.org
Tuesday, November 30, 2010
Finalis AAS 2010 Kategori Cetak dan Online Akhirnya Diumumkan
Posted by Muhlis Suhaeri at 10:08 AM 1 comments
Labels: Pers
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)