Sunday, August 23, 2009

Peziarahan

Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak
Langkah-langkah ini serasa makin pelan,
Bahkan, saat kita harus berkejaran pada
ruang dan waktu yang tak bisa lagi menunggu
siap menggilas dan membuat kita seperti sepotong
daging yang teronggok dan membusuk
terlempar pada tepi sebuah jalan….

Peziarahan ini, harus kembali dijalani
‘tuk mengais secuil rahmat dan berkah yang Engkau
janjikan pada kami, hingga kaum-Mu ini harus
meratap dan berdoa penuh harap
untuk mendapatkan pahala terbesar-Mu….


Peziarahan ini, mesti kami jalani
bulan suci Ramadan kembali datang
membawa rejeki bagi para penjual bunga, kue, tukang parkir,
dan banyak umat-Mu….

Tapi, atas nama bulan suci, sebagian kaum-Mu,
melakukan perampasan hak dan main kuasa,
melebihi kuasa-Mu…..

Menutup warung makan, Café, membakar tempat prostitusi,
mengotong para PSK dan memasukannya dalam kerangkeng
mereka yang merasa berkuasa, melegalkan tindakan anarkis
atas nama kesucian bulan peziarahan ini….

Sesuci itukah Ramadan?
hingga ada sebagian umat-Mu berbuat jahat dan tak memiliki prikemanusiaan
pada yang lain?


Foto dan teks: Muhlis Suhaeri
Edisi cetak ada di Borneo Tribune 23 Agustus 2009

No comments :