Friday, April 24, 2009

Perusahaan Perlu Berikan CSR

Muhlis Suhaeri
Borneo Tribune, Pontianak
Perusahaan perlu memberikan Corporate Social Responsibility (CSR), bagi keuntungan yang mereka peroleh. James P. LaRose menyatakan hal itu, dalam sebuah pertemuan dengan orang media massa di Hotel Santika Pontianak, Kamis (23/4).

CSR atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan merupakan tanggung jawab sosial dari sebuah perusahaan terhadap lingkungannya. Khususnya di tempat mereka membuka sebuah usaha.

James merupakan pendiri sekaligus ketua Development Systems International. Ini sebuah perusahaan konsultan yang melayani komunitas nirlaba internasional. Ia juga pendiri National Development Institute, program bersertifikat bagi para profesional yang bergerak di bidang pembangunan dan berkomitmen pada pendidikan yang berkesinambungan.


Sepanjang karirnya sebagai profesional di bidang pembangunan, Jimmy telah membantu lebih dari 350 institusi nirlaba di AS maupun luar negeri, yang terdiri dari organisasi anak-anak dan kesejahteraan rakyat, universitas, sekolah dasar dan menengah swasta, organisasi kemasyarakatan, institusi kesehatan mental, lembaga-lembaga perlindungan hewan, dan lembaga-lembaga kesenian.

Ia spesialis di bidang penggalangan hibah dalam jumlah besar, acara-acara khusus, surat-surat langsung, bantuan yayasan, kampanye penggalangan dana tahunan, kampanye permodalan, studi kelayakan, serta pengembangan staf. James jadi pembicara di berbagai konferensi, staf di bidang pembangunan, dan direktur lembaga.

James diminta kedutan Amerika Serikat, untuk bertemu dan berbicara dengan berbagai akademisi, jurnalis, NGO, dan semua unsur masyarakat di Indonesia. Ketika berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia.

“Saya merasa kagum dengan partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi,” kata James.
Menurutnya, dengan adanya demokrasi, masyarakat semakin berkembang. Salah satu keuntungan demokrasi di bidang keuangan. Sehingga ada donasi dalam bidang keuangan. Perusahaan yang berkembang dan memiliki keuntungan, bisa langsung dikembalikan pada masyarakat dalam bentuk CSR. Namun, CSR yang diberikan dalam bentuk pemberian dana hibah pada berbagai NGO. Dan, NGO inilah yang mengelola pemberian dana hibah ini.

Dalam berbagai perbincangan dengan banyak pihak, yang selalu menjadi pertanyaan adalah, apakah perusahaan punya misi tertentu ketika memberikan dana CSR ke NGO?
Karenanya, perusahaan perlu bicara mengenai laba dengan cara tidak terlalu mengeksploitasi masyarakat. Juga penting bagi perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar. Sehingga keuntungannya bisa dikembalikan pada masyarakat. “Dan, hal yang juga penting bagi masyarakat, untuk berkata apa yang mereka butuhkan pada perusahaan,” kata James.

Di Amerika Serikat dan Eropa, merupakan hal yang biasa, bila NGO mendapatkan dana dan mengelola CSR secara langsung dari perusahaan. Uniknya lagi, sekitar 80 persen dana CSR berasal dari individu.

NGO dipercaya karena punya kapasitas melakukan kerja yang diberikan melalui CSR. NGO bisa menggunakan dana dengan baik. Bahkan, sebuah departemen pemerintah juga biasa memberikan dana bagi NGO.

Sebelumnya, James memberikan mata kuliah kepada mahasiswa pascasarjana Untan. Dalam makalahnya berjudul Beyond Government: The Role of Civil Society, Corporations, and the Citizen in a Democracy, James menjelaskan berbagai hal tentang masyarakat sipil, warga negara dan korporasi dalam sebuah negara demokrasi.

Ada parameter dan ukuran mengenai masyarakat sipil, warga negara dan korporasi. Dan semua itu berpengaruh, serta memberikan efek terhadap tatanan sebuah demokrasi. Ukuran kesuksesan sebuah demokrasi, bisa dilihat dari bidang keuangan. Juga semakin meningkatnya produk nasional bruto, pertumbuhan pasar saham, dan meningkatnya taraf hidup.

Menurutnya, kesejahteraan secara langsung berkaitan dengan kemampuan manusia, untuk lakukan perawatan bagi warga yang tidak bisa melakukan perawatan diri. Ini berkaitan dengan kemiskinan, cacat, tua, sakit mental.

Edisi cetak ada di Borneo Tribune 24 April 2009
Foto by Muhlis Suhaeri

No comments :