Saturday, July 31, 2021


Resume “The Seven Husbands of Evelyn Hugo”

Judul buku: The Seven Husbands of Evelyn Hugo

Pengarang: Taylor Jenkins Reid

Penerbit: Simon & Schuster

Tahun terbit: 2017

Tebal: 389 halaman


Monique Grant. Seorang penulis amatir berusia 35 tahun yang bekerja untuk majalah Vivant. Ia diberitahu oleh editornya bahwa dia telah dipilih untuk mewawancarai seorang aktris senior dan legendaris, Evelyn Hugo.

Evelyn dikenal dengan kehidupannya yang penuh skandal. Di umurnya yang menginjak kepala 5, ia memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya sebagai aktris. Sejak itu, Evelyn sangat tertutup dengan media.

Di umurnya yang sekarang telah menginjak 79 tahun, ia dikenal akan kecantikannya yang tak lengkang oleh waktu, dan kehidupan rumah tangganya. Ia telah menikah sebanyak 7 kali dalam hidupnya. Semua mantan suaminya telah meninggal, menyisakan ia sebagai satu-satunya saksi dari hubungan percintaan mereka.

Baru-baru ini Evelyn mengumumkan akan melaksanakan lelang gaun-gaunnya yang legendaris. Hasilnya akan ia sumbangkan ke yayasan amal kanker payudara. Monique pun berpikir Evelyn ingin diwawancarai mengenai hal tersebut.

Monique sempat ragu dan tidak yakin untuk mengambil pekerjaan ini. Bagaimana pula, Monique adalah seorang penulis junior, ia tidak merasa berhak. Namun pada akhirnya, ia tetap memilih untuk mengambil kesempatan dan menghampiri Evelyn.

"When you're given an opportunity to change your life, be ready to do whatever it takes to make it happen. The world doesn't give things, you take things."

Sesampainya di sana, Monique dikejutkan dengan permintaan Evelyn. Ia tidak ingin diwawancarai soal pelelangan. Sebaliknya, ia ingin Monique untuk menuliskan biografi hidupnya. Evelyn telah siap untuk membuka kisah hidupnya pada dunia.

Pada umurnya yang menginjak 14 tahun, Evelyn tinggal bersama ayahnya yang kasar seorang diri setelah ibunya meninggal. Sejak kecil Evelyn selalu ingin menjadi seorang bintang. Sama seperti ibunya.

la menikahi suami pertamanya, Ernie Diaz, untuk mendapat tumpangan pergi dari Hell's Kitchen menuju Hollywood. Di sana ia bertemu Harry Cameron, seorang produser muda yang bekerja di Sunset Studios.

Semenjak itu, Evelyn mulai menekuni bidang akting. lya mengikuti les, mulai membintangi beberapa film sebagai pemeran pembantu yang hanya sekilas muncul, hingga akhirnya ia mendapat kesempatan untuk membintangi film adaptasi 'Little Women' setelah merayu seorang eksekutif di Sunset untuk mendapatkan peran sebagai Jo March.

Sunset ingin Evelyn terlihat berkencan dengan seorang aktor terkenal di muka umum. Akhirnya ia bercerai dengan Ernie dan mulai berkencan dengan Don Adler, seorang aktor ternama Sunset.

"Heartbreak is loss. Divorce is a piece of paper."

Tak disangka, mereka jatuh cinta sejak kencan pertama dimulai. Mereka akhirnya menikah setelah menjalani beberapa kencan. Namun tak butuh waktu lebih lama, Don menjadi suami yang kasar.

Ketika ia sedang senang, ia akan sangat baik dan manis pada Evelyn. Namun jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, ia tak akan segan untuk memukul Evelyn. Dan meminta maaf sambil memohon-memohon setelahnya.

"Evelyn, i'm so sorry."

I pulled back and looked at him, stunned. No one had ever apologized for hitting me before.

Kala itu film Don gagal dan membuat ia dikritik para penikmat film. Sedangkan Evelyn tengah dielu-elukan oleh seluruh kota, hal itu membuat Don merasa iri dan egonya terluka.

Produksi Little Women terus berlanjut. Evelyn bertemu dengan aktris pendatang baru, Celia St James. Ia merupakan aktris yang berbakat. Hal itu membuat Evelyn merasa iri akan bakatnya.

Namun pada akhirnya, mereka berteman baik. Evelyn dan Celia sering ditemukan tengah menikmati makan siang, berjalan-jalan di taman, atau berbelanja bersama.

Di suatu acara pembukaan film, seorang teman memberitahu Evelyn mengenai seksualitas Celia. Mengetahui hal ini, Evelyn segera menghampiri Celia untuk menanyakan kebenarannya.

Di malam yang sama, Evelyn menemukan Don yang sedang bersama wanita lain di suatu ruangan. Malam itu, Evelyn menceraikan Don untuk bersama Celia.

"Evelyn, who was your great love? You can tell me."

"Celia St James. I spent half of my life loving her and the other half hiding how much I loved her."

Evelyn dikucilkan di Hollywood karena industri yang setia kepada Don. Dia pergi ke Paris dan membintangi film karya sutradara Prancis, Max Girard. Film itu berhasil dan membantu Evelyn menghidupkan kembali karirnya.

Hingga di suatu artikel disebutkan Evelyn dan Celia memiliki hubungan yang lebih dari seorang teman. Untuk menutupi rumor, Evelyn menikah dengan Mick Riva, salah satu penyanyi terkenal yang merupakan penggemarnya.

Namun itu hanya pernikahan semalam. Keesokan harinya Mick dan Evelyn bercerai. Semua berjalan sesuai rencana. Media beralih dari Celia, pada pernikahan semalam Evelyn dan Mick.

"If only they gave out Oscars for this shit."

Sayangnya, rencana itu tidak berjalan lancar pada Evelyn. la hamil. Evelyn pun memutuskan untuk aborsi. Namun Celia terlanjur kecewa, akhirnya, ia meninggalkan Evelyn. Mereka tidak berbicara selama 5 tahun.

"I should have chased her down the street the day she left me. I should have begged her to stay. I should have apologized and sent roses and stood on top of the Hollywood sign and shouted, 'Im in love with Celia St James!' and let them crucify me for it."

Setelah membintangi adaptasi Anna Karenina, Evelyn memasuki pernikahan palsu dengan lawan mainnya, Rex North, untuk mendapatkan perhatian publik terhadap film tersebut.

Di saat yang sama, Celia St James menikah dengan pemain sepak bola profesional, John Braverman.

Pada akhirnya Evelyn dan Rex merencanakan untuk mengakhiri pernikahan kontrak mereka. Mereka mengarang cerita bahwa keduanya ditemukan berselingkuh pada satu sama lain. Rex dengan kekasihnya yang sekarang, dan Evelyn dengan Harry Cameron. Sahabatnya sendiri.

Harry meminta Evelyn untuk menikahinya. Evelyn pun keheranan, selama ini yang ia tahu Harry adalah homoseksual, kenapa tiba-tiba ia ingin mengajak Evelyn menikah?

Harry baru memberi tahu Evelyn tentang hubungannya dengan John, suami Celia. Seperti yang Evelyn duga, pernikahan John dan Celia hanya lah sebatas kontrak. Harry berencana untuk menikah dengan Evelyn, dengan begitu, Evelyn bisa kembali bersama Celia, begitu juga dengan Harry yang bisa bersama dengan John.

Setelah Harry dan Evelyn menikah, mereka berempat memutuskan untuk tinggal bersama. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Seluruh orang di kota kagum dengan keakraban mereka.

Two men sleeping together. Married to two women sleeping together. We were four beards.

Di umurnya yang menginjak 36 tahun, Evelyn memutuskan untuk memiliki anak bersama Harry. Lahir lah seorang bayi perempuan yang manis, diberi nama Connor.

Setelah melahirkan, Evelyn kembali membintangi film dan bekerja sama dengan Max Girard. Di film kali ini, Max meminta Evelyn untuk merekam suatu adegan yang kontroversial. Evelyn setuju, namun ia tidak mendiskusikan ini terlebih dahulu pada Celia.

Ketika ia telah selesai syuting, ia baru siap berbicara pada Celia. Celia memintanya untuk tidak melakukan itu, namun Evelyn harus jujur bahwa ia telah melakukannya. Celia yang kecewa, kembali meninggalkan Evelyn. la menceraikan John, di sana lah Evelyn sadar, Celia benar-benar akan meninggalkannya.

"All i've ever wanted was for you to be truly mine. But you've never been mine. Not really. I've always had to settle for one piece of you. While the world gets the other half. I don't blame you. It doesn't make me stop loving you. But i can't do it. I can't do it Evelyn. I can't live with my heart half broken all the time."

Berberapa tahun kemudian, John meninggal dikarenakan serangan jantung. Harry sangat terpukul. Akibat itu, ia lebih sering muncul dalam keadaan mabuk, atau bahkan tidak keluar kamar sedikit pun.

Sampai akhirnya Max Girard melamar Evelyn. la memberi tahu Harry mengenai lamaran itu. Harry pun mendukungnya, ia merasa ini sudah waktunya bagi Evelyn untuk mulai jatuh cinta lagi.

Harry dan Evelyn pun bercerai. Dan sang primadona menikah untuk yang ke 6 kalinya. Tak butuh waktu lama ketika Evelyn menyadari, bahwa Max tidak pernah mencintainya, ia menggunakan Evelyn hanya sebagai pendongkrak kepopulerannya.

Setelah 6 tahun pernikahannya dan Max berlangsung, Evelyn berusaha menghubungi Celia lagi. Ia kembali berhubungan baik dengan Celia dan memutuskan untuk memulai semuanya dari awal. Karir Evelyn yang saat itu mulai pudar sudah tidak ia pedulikan lagi.

Celia menyarankan untuk pindah ke Spanyol menghindar dari pengawasan publik. Evelyn akan menikahi saudara Celia untuk menyembunyikan hubungan mereka.

Celia juga memberi tahu Evelyn bahwa dia memiliki Emfisema. Dan rasanya mustahil untuk ia hidup lebih dari 10 tahun lagi. Evelyn pun terluka ketika mendengar hal itu, namun ia tetap berada di samping Celia dan menyetujui kepindahan mereka.

Evelyn mengajak Harry untuk ikut serta bersamanya. Namun ia tidak bisa pindah begitu saja ke Spanyol, ia tidak ingin meninggalkan karir dan kekasih barunya.

Sebelum kepindahannya ke Spanyol, Evelyn mengunjungi Harry untuk terakhir kalinya. Namun ia malah menemukan mobil Harry yang rusak parah dan menghantam pohon di komplek perumahan sepi. Tak tertolong, akhirnya Harry pun meninggal.

"I want you to stay, Harry. We need you. Me and Connor. But if you have to go, then go. Go if it hurts. Go if it's time. Just go knowing you were loved, that i'll never forget you, that you will live in everything Connor and i do. Go knowing i love you purely, Harry, that you were an amazing father. Go knowing i told you all my secrets. Because you were my best friend."

Evelyn, Celia, dan Connor pindah ke Spanyol, bersama dengan saudara laki-laki Celia yang akan Evelyn nikahi, Robert. Mereka hidup dengan tenang tanpa perlu mengkhawatirkan media dan pengawasan publik.

Selang 6 tahun kemudian, Celia meninggal karena penyakitnya. Evelyn sangat terpuruk dan terpukul akan kematian seseorang yang amat ia cintai. Ia menangis tersedu-sedu di makan Celia, namun publik tidak pernah menduga bahwa itu dikarenakan Evelyn yang mencintai Celia lebih dari seorang sahabat.

Beberapa tahun kemudian, Robert menyusul sang adik, menyisakan Evelyn dan Connor berdua. Sampai akhirnya, Connor, satu-satunya orang yang tersisa di kehidupan Evelyn, didiagnosa dengan kanker payudara. Connor pun tak terselamatkan.

Kini Evelyn benar-benar sendiri. Hanya ia dan kekayaannya yang tak yakin dapat ia habiskan. Evelyn pun didiagnosa dengan kanker payudara, sama seperti anaknya.

Dengan terciptanya biografi ini, Evelyn ingin orang-orang mengetahui kebenaran tentang hidupnya. Bahwa keluarganya selalu menjadi prioritas utamanya. Dia melakukan beberapa hal yang mengerikan, tetapi dia melakukannya karena cinta.

Pada akhirnya, Evelyn dapat beristirahat dengan tenang. Ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah kisah hidupnya ia sampaikan kepada Monique.

"Doesn't it bother you? That you husbands have become such a headline story, so often mentioned, that they have nearly eclipsed your work and yourself? That all anyone talks about when they talk about you are the seven husbands of Evelyn Hugo?"

"No. Because they are just husbands. I am Evelyn Hugo. And anyway, i think once people know the truth, they will be much more interested in my wife."

Peresume:

Cori Nariswari Mernissi 

Baca Selengkapnya...

Saturday, July 24, 2021

Resume “The Midnight Library”

Judul buku: The Midnight Library

Pengarang: Matt Haig

Penerbit: Canongate

Tahun terbit: 2020

Tebal: 288 halaman


The Midnight Library mengisahkan tentang kehidupan Nora Seed yang penuh penyesalan dan penderitaan. Ia mengidap situational depression, dimana depresi dipicu oleh perubahan mendadak pada kehidupan orang yang mengidapnya.

Dimulai dari Nora yang kehilangan kucing kesayangannya. Voltaire atau Volts, ditemukan oleh Ash yang merupakan salah satu kenalan yang sempat tertarik pada Nora. Volts ditemukan terbaring di pinggir jalan, diduga tertabrak mobil.

"He's lying very still by the side of the road. I saw the name on the collar. I think a car might have hit him. I'm sorry, Nora."

Berlanjut keesokan paginya, ia dipecat dari pekerjaan yang telah ia tekuni selama 12 tahun. Ditambah dengan mantan kekasihnya yang menghubungi tepat beberapa saat kemudian untuk mengajak bertemu, namun Nora tolak. Setelah ia membatalkan pernikahan mereka, Nora merasa tidak berhak untuk melihat Dan lagi.

"I'm afraid, Nora. I'm going to have to let you go."

Langkah kakinya mengarahkan Nora ke toko Ravi yang merupakan sahabat dekat Joe, saudara Nora. Ravi, Joe, dan Nora sendiri pernah tergabung dalam suatu band musik.

Dengan Nora sebagai vokalis, band itu sukses dan mendapatkan tawaran dari salah satu label musik. Namun Nora memutuskan untuk keluar dari band untuk menikahi Dan, ia tidak pernah suka dengan kegiatan Nora sebagai anggota Band.

Sejak itu hubungannya dengan Joe berantakan, mereka tidak pernah menghubungi satu sama lain dan Joe pergi dari kota. Nora beberapa kali mengunjungi Ravi dan berakhir buruk, begitu juga hari ini.

"I don't think your problem was stage fright. Or wedding fright. I think your problem was life fright."

Ketika Nora kembali ke rumah, ia berusaha menghubungi Izzy, salah satu sahabat dekatnya yang sekarang telah pindah ke Australia, ribuan mil jauh darinya. Tidak dibalas. Persahabatan mereka pudar dengan sendirinya.

Ditambah dengan Leo, anak lelaki yang ia ajari piano, memutuskan untuk berhenti belajar bersama Nora. Sekarang ia benar-benar merasa sendiri, tidak ada lagi orang di dunia ini yang memerlukan dirinya

"I have nothing to give, i'm sorry."

Tepat tengah malam, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun ia terbangun di tempat antah berantah, sebuah lapangan luas dengan satu gedung megah berdiri di sana.

Gedung itu tampak seperti perpustakaan. Dengan ribuan rak dan buku yang tersusun dengan rapi. Terdapat seorang penjaga perpustakaan di sana

Mrs Elm. Penjaga perpustakaan sekolah Nora. Nora selalu suka membaca buku, sejak kecil ia sering berkunjung ke perpustakaan sekolah, Nora dan Mrs Elm dekat dengan sendirinya.

Kali ini Nora kembali melihat Mrs Elm sebagai penjaga perpustakaan asing di mimpinya. Semua semakin aneh ketika Mrs Elm menjelaskan tentang perpustakaan tengah malam.

"These books are portals to all the lives you could be living. You have as many lives as you have possibilities. There are lives where you make different choices. And those choices lead to different outcomes. If you had done just one thing differently, you would have a different life story. And they all exist in the Midnight Library. They are all as real as this life."

Dengan pengetahuannya yang minim tentang perpustakaan dan semua buku-buku di hadapannya. Nora mencoba untuk mengunjungi setiap alternatif kehidupannya.

Hidup dimana ia masih bersama Dan, dimana ia akur dengan abangnya, dimana ia masih tergabung di dalam band, dimana ia masih menekuni olahraga renang dan menjadi atlet nasional, bahkan hidup dimana ia masih bisa melihat Volts.

Namun semua hidup itu tidak sempurna. Di titik ia mulai merasa tidak ingin hidup di sini, ia seketika kembali ke perpustakaan dan berhadapan dengan Mrs Elm.

"Why am i not dead? Why has death not come to me? I gave it an open invitation. I'd wanted to die. But here I am, still existing."

"You don't go to death. Death comes to you." Even death was something Nora couldn't do properly, it seemed.

Sampai akhirnya ia menemukan hidup dimana ia mempunyai hubungan bersama Ash. Hidup dimana ia mengiyakan ajakan Ash untuk berkencan.

Ash orang baik. Di hidup itu mereka mempunyai seorang anak bernama Molly. Mereka hidup makmur dan penuh suka, kehidupan sempurna menurut Lily. Bahkan ia dan sang saudara memiliki hubungan yang sangat baik dan sering mengunjungi satu sama lain.

Setelah beberapa bulan ia menetap di sana, ia mulai menemukan hal-hal kecil yang membuat hidupnya di sana tidak lagi sempurna. Ia selalu meyakinkan dirinya bahwa hidup ini sempurna, namun pada akhirnya ia kembali ke perpustakaan.

Sesampainya ia di sana, perpustakaan tengah kacau balau. Rak dan buku berjatuhan, bahkan beberapa buku terbakar. la segera mencari Mrs Elm dan menemukan ia tengah sibuk mengutak-atik komputer dengan panik.

Waktu yang tadinya berhenti kembali berjalan. Nora memohon kepada Mrs Elm untuk membawanya kembali ke dunia dimana ia hidup bersama Ash dan Molly. Namun Mrs Elm tidak bisa melakukan itu.

"You didn't want that life."

"It was the perfect life."

"Did you feel that, all the time?"

"Yes. I mean... I wanted to. I don't want to die."

Mrs Elm segera meminta Nora keluar dari sana. Yang Nora perlukan hanya menemukan satu buku yang tidak terbakar, dan tulis keinginannya di sana.

Nora dengan panik segera mencari buku yang dimaksud oleh Mrs Elm. Sebuah buku bewarna hijau dengan halaman-halaman kosong berwarna putih tulang. Nora mulai menulis.

"Nora wanted to live."

"Nora decided to live."

"Nora was ready to live."

Tidak terjadi apa-apa, Nora masih berada di perpustakaan yang hampir hancur seutuhnya. Nora mulai merasa tercekik akibat asap-asap yang menyebar di sana, dengan gemetaran dia kembali menulis.

"I AM ALIVE."

Nora kembali ke dunianya. Hidup, tapi sekarat. Dengan segera ia meminta pertolongan tetangganya untuk memanggilkan ambulan, setelah dia merasa aman, ia ambruk ke lantai tak sadarkan diri.

"The only way to learn, is to live."

Peresume:

Cori Nariswari Mernissi

Baca Selengkapnya...

Saturday, July 17, 2021


Judul Novel: Shadow and Bone

Pengarang: Leigh Bardugo

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia

Tahun terbit: 2012

Tebal: 365 halaman


Shadow and Bone merupakan buku pertama dari trilogi Shadow and Bone dan serial Grishaverse. Berkisah tentang Alina Starkov, seorang gadis yatim piatu. Ia bergabung ke militer sebagai pembuat petapeta bersama sahabat kecilnya, Mal Oretsev si pelacak terbaik di militer. 

"Asisten Kartografer Alina Starkov. Korps Pengamat Kerajaan–"

"Kau ini apa?"

"Saya pembuat peta, Kolonel."

Namun keberuntungan tidak memihak kepada mereka, Mal dan Alina bersama beberapa orang lainnya ditugaskan untuk menyebrangi Nirlaut. Selubung bayangan yang memisahkan negara mereka, Ravka. Membuat Ravka terbagi menjadi timur dan barat. Konon tidak semua orang bisa menyebrangi Nirlaut.

Setelah berada di dalam sana, tidak ada cahaya yang menerangi, dan makhluk-makhluk buas yang orang-orang sebut sebagai 'Volcra' bersarang di sana. Bersama dengan beberapa Grisha, mereka akan menyebrangi Nirlaut menuju ke Ravka Barat.

Grisha merupakan tentara kedua milik Ravka, berisi orang-orang dengan kemampuan sihir yang mereka dapatkan sejak lahir. Grisha dibagi menjadi 3 kelompok. Corporalki (Ordo denyut dan maut) anggotanya terdiri dari para pengoyak jantung dan penyembuh, mereka merupakan pangkat tertinggi Grisha. Para anggotanya menggunakan kefta berwarna merah. Kemudian Etherealki (Ordo pemanggil) terdiri dari para Grisha dengan kemampuan memanggil atau memanipulasi materi.

Etherealki terdiri dari pemanggil angin, air, dan api. Mereka menduduki peringkat kedua dan anggotanya menggunakan kefta berwarna merah. Yang terakhir Materialki (Ordo fabrikator). Terdiri dari Durast para Grisha yang berkemampuan dalam menyusun atau membuat peralatan-peralatan, serta memanipulasi kaca, kayu, dan lain-lain.

Lalu ada juga Alkemi, para peracik ramuan dan obat-obatan. Fabrikator merupakan Grisha dengan tingkat paling rendah, mereka menggunakan kefta berwarna ungu. Lalu ada Sang Kelam. Pemimpin para Grisha. Kekuatannya unik, ia bisa memanggil kegelapan atau bayangan. Hanya ia satu-satunya Grisha yang menggunakan kefta berwarna hitam.

Konon katanya leluhur Sang Kelam lah yang tanpa sengaja membuat selubung. Sekarang, para tentara kedua dan Grisha tengah berusaha untuk menghancurkan selubung dari dalam. Namun semua itu tidak mudah, mereka memerlukan pemanggil matahari. Grisha yang tidak pernah ada sebelumnya, dan banyak dari mereka yakin bahwa ia takkan pernah ada. Namun di sini lah Alina.

Awalnya ia hanya seorang pembuat peta biasa, dengan keahlian yang tidak seberapa. Setelah hampir mati di dalam Nirlaut, ia menemukan jati dirinya sebagai pemanggil matahari.

"Kau dan aku akan mengubah dunia, Alina."

Alina tidak pernah menyangka, dengan menghindari pemeriksaan kesaktian yang ia lewati di masa kecil, mengakibatkan ia tidak pernah tau kekuatannya sampai sekarang. Padahal ia kabur ketika pemeriksaan untuk terus bermain dan tinggal bersama Mal. Namun dengan terungkapnya kesaktian yang ia miliki,

Sang Kelam segera membawa ia pergi. Sang Kelam memerintahkan para Grisha untuk membawa Alina ke Istana Kecil, tempat tinggal para Grisha. Meninggalkan tempat tinggalnya dan meninggalkan Mal. Selama di Istana Kecil, ia bersahabat dengan Genya Safin. Ia merupakan seorang perombak. Tidak banyak yang memiliki kemampuan sepertinya, namun dengan kemampuan selangka itu, ia malah berakhir menjadi pelayan ratu.

"Kau penyembuh?"

"Aku perombak."

Alina juga berlatih menggunakan kekuatannya bersama Baghra. Seorang perempuan lansia namun tubuhnya masih berdiri dengan segar dan bugar. Selama beberapa saat Alina tidak bisa menggunakan kekuatannya sendiri, ia selalu dibantu oleh Baghra bahkan hanya untuk memanggil sepercik cahaya.

Baghra yang kehilangan kesabaran pun mulai menyadarkan Alina, bahwa selama ini ia tidak pernah bersungguh-sungguh. Alina tidak pernah menerima kesaktian yang telah tertanam pada dirinya sejak lahir. Yang ia pikirkan hanya lah ia harus segera kembali ke Mal yang bahkan tidak pernah membalas surat-surat yang selalu ia titipkan ke Genya.

Pada akhirnya, Alina mencoba untuk melepaskan semua kekuatannya dan bertekad melupakan Mal. Dengan tekadnya ia berhasil menggunakan kekuatannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Kukira aku berjuang keras, padahal jauh di dalam lubuk hati aku cuma ingin pulang kepada Mal. Di lubuk hati aku berharap bahwa ini cuma kekeliruan, semoga Sang Kelam menyadari kesalahannya dan menyuruhku kembali ke resimen."

Namun kekuatan tersebut belum cukup untuk menghancurkan selubung. Sang kelam memberitahu Alina bahwa ia tengah mencari rusa jantan Morozova. Mitos berkata, bahwa rusa jantan Morozova merupakan penguat paling kuat untuk para Grisha. Belum ada yang pernah menggunakannya sebagai penguat. Dengan ditemukannya rusa jantan Morozova, kekuatan Alina akan cukup untuk menghancurkan selubung.

Selama di istana kecil, Alina juga mulai dekat dengan Sang Kelam. Ia mulai teralihkan dari Mal. Kelihatan jelas bahwa mereka tertarik pada satu sama lain. Namun ketika Alina bercerita mengenai hubungannya dengan Sang Kelam, Genya hanya terdiam dan tampak khawatir.

"Berhati-hatilah terhadap pria yang berkuasa."

Di suatu malam sebuah pesta. Alina direncanakan untuk mendemonstrasikan kekuatannya di depan para tamu pesta. Dibantu oleh Sang Kelam, ia memberikan pertunjukan yang spektakuler. Sehabis pertunjukan, ia tengah menenangkan diri di depan gerbang Istana Kecil, sampai matanya menangkap sosok Mal.

Alina dengan semangat segera menghaambur ke pelukan Mal, namun sang lelaki tampak lelah dan tidak memiliki ketertarikan untuk bertemu Alina. Ketika bertemu, mereka malah bertengkar hebat. Alina bertanya-tanya kenapa Mal tidak pernah membalas surat-surat yang ia berikan, sedangkan Mal malah berkata hal yang sama. Alina tidak pernah membalas surat-suratnya. Sampai akhirnya pertengkaran mereka merambat ke masalah Sang Kelam.

"Apa kau bahagia bersama dia? Kau mengenakan simbol dan warna dirinya." "Ini cuma pakaianku." "Gaun, perhiasan, bahkan rupamu. Dia menguasaimu, Alina."

Merasa jengah, akhirnya Mal bergabung kembali dengan kelompoknya dan segera pergi meninggalkan Alina. Sang gadis pun dengan terburu-buru kembali ke kamarnya hanya untuk menemukan Baghra tengah menunggunya sedari tadi. Baghra meminta Alina untuk pergi dari istana kecil sekarang juga.

Ia menjelaskan bahwa selama ini Alina telah ditipu oleh Sang Kelam. Selama ini yang membangun selubung adalah ia. Sang kelam telah hidup beribu-ribu tahun, memalsukan kematian berkali-kali, menunggu kedatangan pemanggil matahari, untuk membantunya memperluas selubung dan menjadikannya senjata.

Telah terungkap juga bahwa selama ini Baghra merupakan ibu Sang Kelam, semua itu menjawab pertanyaan mengenai kekuatannya yang serupa dengan Sang Kelam.

Sekarang rusa jantan Morozova telah ditemukan. Ia akan semakin tak terkalahkan jika berhasil memakaikan penguat itu kepada Alina. Kekuatan yang Alina miliki tidak akan lagi menjadi miliknya seutuhnya, kekuatan itu akan dikendalikan oleh Sang Kelam.

"Begitu ikatan terbentuk di antara satu sama lain, masing-masing tidak bisa menghubungkan diri dengan yang lain. Sesama memanggil sesamanya, selamanya."

Mendengar penjelas Baghra, Alina segera bergegas meninggalkan istana kecil dengan menyelinap ke dalam gerobak pengangkut peralatan para penghibur pesta. Berhari-hari perjalanannya dari Istana Kecil menuju ke selubung. Ia akan menyebrang menuju Ravka Barat seorang diri dengan kekuatan seadanya.

Di tengah perjalanannya, ia tertangkap oleh para tentara Sang Kelam. Ia melarikan diri susah payah, hingga akhirnya ia mendapatkan bantuan dari seseorang. Orang itu adalah Mal. Mal berkhianat dari militer untuk menolong Alina. Dengan kehadiran Mal, Alina mengganti rutenya.

Ia memutuskan untuk berburu rusa jantan Morozova terlebih dahulu sebelum menyebrang ke Ravka Barat. Dengan kehadiran Mal, Alina yakin ia akan menemukannya lebih dulu dari Sang Kelam.

"Aku rasa mereka tidak akan menemukan rusa jantan tanpa diriku."

Alina dan Mal pun segera bergegas menuju ke Tsibeya, tempat tinggal para rusa jantan. Berhari-hari mereka habiskan dengan berjalan kaki di tengah salju yang tengah menumpuk. Ketika mereka akhirnya menemukan sang rusa, Alina tidak sanggup untuk membunuhnya. Di tengah perdebatan batin yang Alina rasakan, tiba-tiba mereka mendapat serangan dari sekitar.

Pasukan Sang Kelam telah menemukan mereka. Mal dan Alina pun ditahan, sedangkan Sang Kelam berhasil menemukan dan membunuh sang rusa. Ia segera meminta fabrikator paling terampil, David Kostyk, untuk membuat kerah penguat yang akan digunakan Alina.

Ketika Sang Kelam memasangkan penguat tersebut ke Alina, resmilah kekuatannya dikendalikan oleh Sang Kelam. Keadaan semakin kacau bagi Alina setelah ia mengetahui bahwa Genya berada di pihak Sang Kelam. Selama ini surat-surat untuk Mal yang ia titipkan ke Genya tak pernah ia kirimkan. Dengan janji-janji bahwa Genya akan bebas dari pekerjaannya sebagai pelayan, dan akan tergabung menjadi tentara kedua.

Sang Kelam berencana untuk memperluas selubung. Dengan bantuan Alina, mereka bisa menyebrangi selubung tanpa terganggu oleh para Volcra. Mal dijadikan umpan olehnya. Alina dan Mal tidak berdaya sekarang.

"Kumohon ampunilah Mal."

"Kenapa?"

"Karena aku tidak punya pilihan lain selain mengabdi kepadamu. Tapi kalau sampai Mal celaka, aku takkan pernah memaafkanmu. Aku akan melawanmu dengan segala cara. Aku akan mencari akal untuk bunuh diri, tiap saat sepanjang aku terjaga, dan pada akhirnya aku pasti berhasil."

Ketika keberangkatan mereka ke selubung, Sang Kelam ikut turut serta membawa beberapa Grisha pengendali angin dan api, serta anak buah terpercayanya, Ivan sang pengoyak jantung. Ia juga membawa perwakilan dari Fjerda, Kerch, dan Shu Han.

Sang Kelam membutuhkan saksi untuk melihat seberapa kuat kuasa yang ia miliki. Dengan selubung sebagai senjata, tidak akan ada negara yang ingin bermusuhan dengan Ravka. Rencana Sang Kelam berhasil. Ia berhasil mengendalikan kekuatan Alina dan memperluas selubung ke daerah Ravka Barat. Namun di tengah ancaman yang Sang Kelam paparkan kepada perwakilan Kerch, Shu, dan Fjerda.

Alina merasakan kekuatannya dari dalam kembali memuncak. Selama ini ia selalu dihantui oleh sang rusa jantan. Ia mengira itu semua rasa bersalah karena tak berhasil menyelamatkannya. Namun ia salah, sang rusa berusaha mengingatkan Alina, bahwa kekuatannya akan selalu menjadi miliknya.

"Aku telah mengampuni nyawa rusa jantan itu. Kesaktian yang terkandung dalam hidupnya telah dipercayakan kepadaku, sebagaimana kesaktian itu telah direbut oleh pria yang merenggut nyawanya."

Setelah tersadar, ia dengan cepat kembali mengendalikannya. Menyerang para pasukan Sang Kelam yang menahannya, dan segera melompat dari kapal bersama Mal untuk menyebrang selubung seorang diri. Dengan kekuatannya, ia meninggalkan kapal serta orang-orang di dalamnya menuju ke Novokribisk, daerah di dekat Ravka Barat.***

Peresume Novel:

Cori Nariswari Mernissi  

 

Baca Selengkapnya...

Saturday, July 10, 2021

Resume “It Ends With Us”

Judul buku: It Ends With Us

Pengarang: Colleen Hoover

Penerbit: Simon & Schuster

Tahun terbit: 2016

Tebal: 311 Halaman


Menceritakan tentang seorang wanita muda bernama Lily Bloom. Di usianya yang menginjak 23 tahun, ayahnya meninggalkan ia untuk selamanya. Lily dan sang ayah tidak bisa dibilang sebagai pasangan ayah-anak yang cukup dekat.

"My father was abusive. Not to me-to my mother."

Sejak kecil Lily sudah menyaksikan betapa kasarnya sang ayah kepada ibunya sendiri. Karena itu, Lily tumbuh menjadi anak yang tangguh dan berpendirian kuat. la selalu mengingatkan diri sendiri untuk tidak menjadi seperti ibunya. Selama ini Lily diam-diam marah atas sikap ibunya yang rela-rela saja disakiti oleh ayahnya. Sejak itu, ia berprinsip akan langsung meninggalkan pasangannya jika berani berbuat kasar kepadanya.

Di malam sehabis pemakaman sang ayah, Lily menenangkan dirinya dengan berdiam diri di salah satu rooftop apartemen besar di Boston. Di sanalah ia bertemu Ryle Kincaid. Salah satu dokter saraf muda yang berbakat.

Sejak pertemuan pertama mereka sudah saling tertarik terhadap satu sama lain. Dengan pemikiran bahwa mereka tidak akan bertemu lagi nantinya, mereka mengisi waktu semalaman dengan bermain permainan jujur-jujuran.

"Naked truth?"

Mereka menceritakan semua hal yang bisa ceritakan. Mulai dari hal-hal simpel seperti nama, bagaimana pekerjaan mereka, sampai mengenai masa kecil Lily dengan sang ayah yang kasar. Pada akhirnya mereka harus berpisah dan tidak bertemu satu sama lain lagi selama beberapa bulan.

Sepulangnya Lily ke rumahnya sendiri, ia menemukan sebuah jurnal masa kecilnya. la teringat sejak kecil ia selalu suka menyaksikan acara Ellen DeGeneres. Jurnal tersebut berisi surat-surat yang ia tujukan kepada Ellen, namun tak pernah ia kirim.

"Dear Ellen."

Kebanyakan surat berisi tentang kehidupan masa kecilnya, bagaimana situasi rumah tangga di antara ayah dan ibunya, dan seorang lelaki bernama Atlas.

Atlas Corrigan. Teman masa kecil, sekaligus cinta pertama Lily. Seorang anak lelaki yang kabur dari rumahnya dan berakhir menetap di rumah kosong di belakang rumah Lily.

Berawal dari Lily yang membantu Atlas dengan memberikan makanan serta pakaian, mereka semakin dekat dengan satu sama lain dan timbul lah rasa sayang di antara mereka berdua. Namun pada akhirnya mereka berpisah karena Atlas diadopsi oleh pamannya, dan pindah dari kota kelahiran Lily ke Boston.

"Just keep swimming, Lily."

Suatu hari Lily sedang membersihkan bangunan tua yang telah ia beli dan merencanakan untuk membuka toko bunga di sana. Hingga akhirnya ia bertemu Alyssa. Seorang gadis muda yang penuh semangat dan aura positif, menawarkan bantuan kepada Lily.

Allysa saat ini tengah mencari pekerjaan untuk mengisi waktu kosong yang ia miliki selama ini, dan bertanya kepada Lily apakah ia bisa menjadi salah satu karyawan di toko bunga tersebut. Lily yang menyukai pribadi Allysa dengan senang hati menerimanya.

Pertemuan dengan Allysa membawa Lily kembali bertemu Ryle yang ternyata merupakan saudara Allysa. Di sinilah kisah Lily dan Ryle berlanjut.

Kisah cinta di antara mereka tidak semulus yang dibayangkan. Ryle merupakan lelaki yang tidak suka terikat sebuah hubungan, sedangkan Lily sendiri merupakan pribadi yang tidak bisa berada di hubungan yang tidak jelas.

Ditambah dengan pertemuan kembali Lily dan Atlas, membuat dirinya semakin dibuat bimbang. Namun pada akhirnya, Ryle dan Lily memutuskan untuk menjalin hubungan serius.

Hubungan mereka diisi suka dan canda tawa. Sampai akhirnya suatu hari Ryle tanpa sengaja menyakiti Lily.

"I'm sorry, Lily. It was an accident. I'm so sorry," ucap Ryle pada Lily.

"I'm sorry, Jenny. It was an accident. I'm so sorry," ucap Andrew (Ayah Lily) pada Jenny (Ibu Lily).

Lily kembali mengingat semua perlakuan ayahnya pada ibunya. Rasa takut menyergapinya, bagaimana jika Ryle seperti ayahnya? Pada akhirnya, Lily memilih bertahan di samping Ryle dan berusaha melupakan kejadian tersebut.

Tepat seperti yang Lily harapkan, Ryle tidak pernah menyakitinya lagi. Hubungan mereka berlangsung dengan lancar hingga ke jenjang pernikahan.

Namun lagi-lagi semua harapannya kandas. Ketika Ryle tanpa sengaja menemukan nomor telepon Atlas yang masih Lily simpan. Amarah Ryle kembali memuncak, Lily bersumpah bahwa selama ini ia tidak pernah menghubungi Atlas sekalipun. Namun semua itu tidak mempan.

"He's going to leave me. Or he's going to hurt me."

Pada akhirnya Ryle pergi meninggalkan Lily. Lily pun mengejar Ryle untuk memberikannya penjelasan, namun semua tidak berjalan sesuai rencana. Ryle mendorong Lily di tangga gedung apartemen mereka.

"You feel down the stairs."

I didn't fall.

"You pushed me, Ryle."

Kacau. Satu kata yang bisa mendeskripsikan Lily saat itu. Ia kembali pada ingatan masa kecilnya dan kali pertama Ryle menyakitinya.

Lily meminta Ryle pergi untuk saat ini. Mereka tidak bertemu selama beberapa hari, sampai akhirnya Ryle menjelaskan semuanya. Bagaimana dirinya di masa kecil tanpa sengaja membunuh saudaranya akibat pistol yang diletakan secara sembarang oleh orang tuanya. Mentalnya terganggu, sampai akhirnya dia tidak bisa mengontrol amarahnya hingga dewasa. Dengan alasan itu, Lily kembali memaafkan Ryle.

"He is Ryle. He is not my father, he won't treat me like my father treat my mother. And i won't become my mother."

Setelah itu mereka berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka kembali. Lily belajar untuk menghindari Ryle setiap amarahnya memuncak, dan Ryle pun berusaha untuk menjaga jaraknya dari Lily.

Sampai akhirnya Allysa, adik Ryle, melahirkan anak pertamanya. Mereka menyambut dengan penuh suka cita. Malam itu, mereka berkumpul sambil merayakan kelahiran keponakan mereka.

Ryle dan Lily yang awalnya memutuskan untuk tidak memiliki anak pun terdorong rasa ingin memiliki buah hati seperti Allysa dan suaminya. Malam itu Ryle pulang terlebih dahulu ke apartemen mereka dan Lily masih menemani Allysa sambil bersenda gurau.

Ketika Lily kembali ke apartemennya, ia menemukan Ryle terduduk di sofa sambil menghela nafas berat.

"Naked truth. Where did you get the magnet, Lily?

Ryle menemukan jurnal masa kecil Lily. Jurnal yang penuh dengan masa kecil Lily. Jurnal yang penuh dengan nama Atlas Corrigan.

Amarah Ryle kembali memuncak. Kali ini lebih parah dari sebelum-sebelumnya. Lily kembali disakiti.

"It was more that hit or push. It was a beating."

Di tengah malam setelah kejadian itu, Lily memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia tidak tahu harus menghubungi siapa, sampai akhirnya ia menghubungi Atlas. Ia meminta Atlas untuk membawanya ke rumah sakit dan pergi sejauh mungkin dari Ryle.

Semua semakin parah ketika akhirnya Lily mengetahui bahwa ia tengah mengandung anak Ryle.

I did this to myself.

I allowed this to happen to me.

I am my mother.

Ryle memutuskan untuk pergi ke luar kota memenuhi pekerjaan dan memberi waktu untuk Lily. Ketika Ryle pergi, Lily harus kembali ke apartemen milik mereka dan berpisah dengan Atlas.

"In the future. If by some miracle you ever find yourself in the position to fall in love again, fall in love with me."

Selama beberapa bulan baik Lily dan Atlas atau bahkan Lily dan Ryle, tidak pernah berkabar pada satu sama lain. Sampai akhirnya Ryle kembali ketika mengetahui kehamilan Lily.

Ryle dan Lily memutuskan untuk menjaga jarak selama kehamilan dan berkomunikasi ketika diperlukan saja. Lily meminta waktu untuk memutuskan bagaimana kelanjutan hubungan pernikahan mereka.

Ketika lahiran, Lily memutuskan untuk meninggalkan Ryle. Ia tidak bisa membayangkan jika yang terjadi kepada ibunya, lalu kepada dirinya, juga harus terulang pada putrinya.

"What would you say to her, Ryle? Tell me. I need to know what would you say to our daughter if the man she loves with all her heart ever hurts her."

"I would beg her to leave him. I would tell her that she is worth so much more. And i would beg her not to go back, no matter how much he loves her. She's worth so much more."

Peresume Novel:

Cori Nariswari Mernissi

Baca Selengkapnya...

Thursday, July 8, 2021

Insidetalk: Sektor Pembiayaan Perumahan di Era Pandemi


Saat ini, semua sektor usaha mengalami dampak dari pandemi. Tak terkecuali sektor perumahan. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Praktis saja, orang menunda membeli rumah. Namun, kebutuhan akan perumahan, seperti juga kebutuhan pangan dan sandang, terus tumbuh dan dibutuhkan semua orang.
Dampak dari pertumbuhan sektor perumahan yang terus meningkat, membawa angin sejuk bagi sektor perumahan dan perbankan. Hal ini juga terlihat dari semakin naiknya angka pembiayaan di sektor perbankan, khususnya, untuk sektor perumahan. Bank BNI sebagai bank peemrintah, tentu saja memiliki komitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor perumahan. Caranya, mendukung sektor pembiayaan bisnis perumahan tersebut. #insidepontianak #insidetalk #bankbni #rei #muhlissuhaeri #rendraherlangga #mansurzahri #jawawibudiono

Baca Selengkapnya...