Sepasang patung mengisi altar. Usia patung, sekira dengan berdirinya bangunan. 139 tahun lalu. Patung perempuan bernama Pek Ma. Patung lelaki, Pek Kong.
Beragam buah, daging, jeruk, daging dan kertas uang, menumpuk di atas nampan. Semua mewujud dalam sesaji dan persembahan.
Bagi yang punya cukup uang, seekor binatang dipersembahkan. Ketika daging terbagi, mereka percaya, kemurahan rejeki bakal mengikuti.
Pada jamuan makan malam, semua berbagi menikmati hidangan. Ada kebersamaan. Ada semangat baru terpancar. Bagi hidup dan jalan kedepan.
Fotografer : Lukas B. Wijanarko
Teks : Muhlis Suhaeri
Edisi cetak ada di Borneo Tribune, 29 Juli 2007
No comments:
Post a Comment